Analisis Teknikal

IHSG Mampu Uji 6.800 atau Bakal Lesu Lagi Hari Ini?

Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 09/05/2023 08:05 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,27% menjadi 6769,63 pada penutupan sesi II perdagangan Senin (8/5/23).

Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 241 saham melemah, 304 saham menguat, sementara 187 lainnya mendatar. Perdagangan menunjukkan transaksi mencapai Rp10,97 triliun dengan melibatkan 23,55 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,49 juta kali.

Sementara itu, secara mingguan IHSGtertekan 2,11% dan secara sejak awal tahun (year-to-date) masih membukukan pelemahan sebesar 1,18%.


Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Refinitiv sektor Basic Material, Teknologi, Financials, dan Healthcare yang mendorong pelemahan hari ini (8/5/23).

Adapun lima bottom movers IHSG berdasarkan bobot indeks poinnya pada penutupan sesi II kemarin adalah sebagai berikut :

1. BBRI (-12,73)
2. TLKM (-12,63)
3. MDKA (-6,29)
4. ASII (-2,42)
5. KLBF (-2,05)

Asing juga tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) Rp394,91 miliar di pasar reguler kemarin.

Pelaku pasar masih mencermati kebijakan pemerintah AS dalam menanggapi masalah plafon utang AS karena meningkatkan risiko kehabisan likuiditas dan gagal bayar (default) serta menunggu arah kebijakan the Fed di tengah tekanan resesi dan krisis sektor perbankan.

Sedangkan dari dalam negeri, pelaku pasar merespons rilis data cadangan devisa periode April 2023 yang turun ke US$ 144,2 miliar dibandingkan periode sebelumnya di US$ 145,2 miliar. Penurunan cadev dipengaruhi kewajiban pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan likuiditas valas sebagai langkah antisipasi jelang hari raya Idul Fitri.

Posisi cadangan devisa saat ini masih setara dengan pembiayaan impor selama 6,3 bulan dan masih berada diatas standar internasional pembiayaan impor di 3 bulan.

Hari ini, akan ada data rilis indeks keyakinan konsumen RI per April yang diproyeksi akan turun tipis menjadi 123 dari bulan sebelumnya 123,3.

Dari eksternal, investor akan melihat pergerakan Wall Street dan bursa Asia untuk mencari petunjuk pasar.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Senin, IHSG tak sanggup bertahan di level support terdekat 6.783. Dengan ini, IHSG berpotensi menguji level support selanjutnya di rentang 6.740 - 6.727.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI turun ke 45,39.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di bawah garis sinyal.

Hari ini, IHSG berpotensi bergerak mixed dengan menguji support 6.740 sebelum menentukan arah selanjutnya. Resistance terdekat berada di 6.783 dan 6.800.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat