MBMA Milik Boy Thohir Akuisisi 60% Pabrik China Rp 1,12 T

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 08/05/2023 15:00 WIB
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumkan bahwa perusahaan telah menandatangani perjanjian bersyarat untuk mengakuisisi 60% saham di PT Huaneng Metal Industry (HNMI), fasilitas konversi high-grade nickel matte (HGNM), yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Nilai akuisisi atas 60% saham HNMI oleh MBMA diperkirakan menelan dana sekitar US$ 75 juta  atau setara Rp 1,12 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$), sementara anak perusahaan Tsingshan memegang 40% sebagai sisanya.


"Akuisisi yang diusulkan akan memungkinkan MBMA untuk mentransisikan basis aset RKEF yang lebih besar ke produksi nikel Kelas 1 dan membuka nilai. Akuisisi yang Diusulkan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2023, dengan tunduk pada penyelesaian persyaratan yang lazim untuk transaksi semacam ini," mengutip keterangan resminya, Senin (8/5).

HNMI dibangun dan ditugaskan oleh Eternal Tsingshan Group Limited (Tsingshan) dan telah berproduksi secara stabil sejak 2022. HNMI memproses nikel matte kadar rendah (LGNM) yang diproduksi oleh smelter RKEF, mengurangi kandungan besi, untuk menghasilkan HGNM mengandung lebih dari 70% nikel.

Secara historis HNMI telah mempertahankan tingkat produksi tahunan sebesar 50.000 ton nikel dalam matte2 nikel. Belakangan ini, produsen HGNM di IMIP telah mencapai margin EBITDA tambahan di atas nickel pig iron ("NPI") sekitar US$ 2.000 per ton.

Sementara Tsingshan, mitra operasi MBMA, memelopori teknologi untuk menghasilkan HGNM dari pabrik peleburan RKEF. Nikel matte, produk antara yang digunakan untuk memproduksi nikel sulfat, merupakan komponen integral dari rantai nilai baterai. Nikel matte secara historis mencapai margin yang lebih tinggi dari NPI, dengan tingkat pembayaran yang lebih tinggi per ton nikel.

Pada awalnya, entitas Tsingshan akan memasok LGNM ke HNMI dengan premi kecil sesuai harga NPI yang berlaku dengan HNMI mendapat manfaat dari margin tambahan antara NPI dan HGNM.

Seiring waktu, diharapkan MBMA akan melakukan modifikasi yang diperlukan pada jalur smelter RKEF miliknya sendiri untuk memasok HNMI secara langsung.

Akuisisi yang Diusulkan HNMI, yang mana aset operasi yang akan memberikan arus kas langsung, menunjukkan kemampuan MBMA untuk menangkap margin keuntungan tambahan dari produksi dan penjualan HGNM dan memproduksi berbagai intermediet nikel untuk memanfaatkan dinamika pasar.

"Sebagai bagian dari strategi MBMA untuk memberikan nilai kepada pemegang sahamnya, MBMA terus mengevaluasi nikel matte tambahan dan proyek ekspansi hilir lainnya untuk menghasilkan bahan baterai Kelas 1 bernilai tambah lebih tinggi, yang sangat penting untuk mendukung rantai nilai kendaraan listrik yang berkembang pesat," pungkasnya.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Forum Industri Nikel Minta Kenaikan Tarif Royalti Dikaji Ulang