ARA 12 Kali Beruntun, Saham HAJJ Calon Disemprit Bursa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pendatang baru PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) kembali menembus batas atas auto reject atas (ARA) khusus papan akselerasi 10% pada penutupan sesi I, Senin (8/5/2023).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.15 WIB, saham HAJJ melonjak 9,83% ke Rp525/saham, dengan nilai transaksi Rp22 miliar dan volume perdagangan 43 juta saham.
Ada antrean beli sebanyak 116.057 lot di kolom bid di harga ARA.
Praktis, ini membuat saham HAJJ menyentuh ARA selama 12 hari beruntun.
Sejak debut pada 5 April lalu, saham HAJJ hanya ditutup melemah sebanyak 2 kali, dengan sisanya melonjak tinggi.
Saham HAJJ pun sudah terbang 275% sejak debut dengan harga penawaran perdana (IPO) Rp140/saham.
Belum diketahui lebih lanjut mengenai kenaikan beruntun saham HAJJ selain minat investor yang tampaknya meninggi di saham tersebut. HAJJ juga belum terlihat masuk ke dalam daftar saham dengan aktivitas tak biasa (UMA).
Mengutip data BEI, dalam gelaran IPO, PT Arsy Buana Travelindo Tbk menawarkan 687.100.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 30 per saham. Harga saham yang dibandrol sebesar Rp 140 per saham. Sehingga, perseroan akan mendapatkan dana segar senilai Rp 96,19 miliar dari hasil IPO.
Direktur Utama HAJJ Saupul Bahri mengungkapkan, Arsy Buana Travelindo merupakan perusahaan pertamanya yang melantai di pasar modal. Ia mengaku konsen bisnis utamanya adalah sebagai biro layanan jamaah umroh.
"2020 memulai tahapan kemudian di hajar pandemi. Walau di papan akselerasi kami mengikui filosofi kecil-besar, dan besar. Tentu mengikuti perkembangan yang ada setelah pandemi jadi normal dan in line pemerintah Arab Saudo tarebt 2030 mendatangkan 30 juta pengunjung kesana tentunya dari manajemen niat melakukan perusahan tbk melantai di bursa dengan pertimbangan dan rencana kedepan yang perlu dukungan pasar modal," ucapnya di gedung BEI Jakarta, Rabu (5/4).
Selain itu, PT Arsy Buana Travelindo Tbk juga menerbitkan waran sebanyak 549.680.000 yang menyertai saham baru perseroan atau sebesar 34,2% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana.
Waran seri I diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh empat waran seri I di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dilaksanakan dalam portepel.
Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun. Harga pelaksanaan waran Rp 175. Yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yaitu PT Surya Fajar Sekuritas.
Nantinya, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan seluruhnya oleh perseroan untuk modal kerja. Sekitar 60% akan digunakan oleh perseroan untuk reservasi tiket pesawat. Sementara sisanya sekitar 40 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk reservasi slot kamar hotel
Sedangkan dana IPO yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, akan digunakan oleh perseroan seluruhnya untuk modal kerja perseroan berupa pembayaran reservasi slot kamar hotel, tiket pesawat, dan land arrangement.
Untuk memuluskan aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(RCI/RCI)