Pertumbuhan Ekonomi RI Diramal Melambat, Rupiah Bisa Kuat?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 05/05/2023 09:50 WIB
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat tipis 0,03% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.675/US$ Kamis kemarin. Padahal di awal sesi sempat melesat hingga 0,86% ke Rp 14.560/US$ yang merupakan rekor terkuat 2023.

Penguatan tajam dan posisi rupiah tersebut tentunya memicu koreksi teknikal. Apalagi pada Jumat (5/5/2023) akan dirilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang tentunya akan mempengaruhi pergerakan rupiah.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,95% (year on year/yoy) dan terkontraksi 1,0% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).


Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 (yoy) pada kuartal IV-2022 dan 5,73% (yoy) pada kuartal III-2022.

Secara qtq, ekonomi Indonesia tumbuh 0,36% pada kuartal IV dan 1,83% pada kuartal III-2022.


Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR saat ini berada jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200 yang tentunya memberikan tenaga rupiah menguat.

Penguatan Mata Uang Garuda semakin terakselerasi setelah sukses menembus Rp 15.090/US$ yang sebelumnya menjadi support kuat.

Level tersebut merupakan Fibonacci Retracement 50% yang ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.

Rupiah bahkan mampu menembus ke bawah Fib. Retracement 61,8% pada pekan lalu.

Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian kini mulai masuk wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic yang mulai masuk oversold artinya ada risiko rupiah akan mengalami koreksi.

Fib. Retracement 61,8% di kisaran Rp 14.730/US$ menjadi menjadi resisten terdekat. Jika ditembus, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.780/US$ sebelum menuju Rp 14.830/US$.

Sementara selama mampu bertahan di bawah Rp 14.730/US$, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.650/US$ hingga Rp 14.620/US$. Tidak menutup kemungkinan rupiah bisa menembus lagi Rp 14.600/US$.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS