Waduh! IHSG Melemah Lagi, Tinggalkan Level 6.800

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
Kamis, 04/05/2023 09:12 WIB
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (4/5/23) dibuka melemah tipis 0,05% menjadi 6.809,48.

Pada pukul 09.03, IHSG masih melemah 0,27% ke level 6.794,46. Perdagangan menunjukkan terdapat 169 saham melemah, 137 saham naik sementara 210 lainnya mendatar.

Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 596 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 517 juta.


Pasar saham Indonesia (IHSG) hari ini mengalami sedikit tekanan karena kecenderungan para investor terhadap pergerakan bursa saham Wall Street yang kembali terkoreksi kemarin.

Hal ini disebabkan karena kekecewaan investor terhadap pernyataan The Fed yang masih memandang inflasi terlalu tinggi dan belum dapat memastikan apakah siklus kenaikan suku bunga telah berakhir.

Namun demikian, The Fed tetap akan bersikap agresif dalam waktu dekat dan data tenaga kerja AS yang melonjak belum menjadi acuan The Fed untuk arah kebijakan moneter berikutnya.

Di sisi lain, krisis yang menimpa Silicon Valley Bank (SVB) dan beberapa bank pada Maret lalu menyebabkan krisis perbankan di AS belum usai dan bahkan menimbulkan babak baru.

Salah satu bank regional di AS, PacWest Bancorp, sedang mempertimbangkan beberapa opsi strategis termasuk potensi penjualan, yang dapat berdampak pada pergerakan pasar saham di Indonesia.

Selain berita dari The Fed, sentimen negatiflain datang dariturunnya harga batu bara kontrak Juni di pasar ICE Newcastle sebesar 4,05% pada perdagangan Rabu kemarin dan mencapai harga terendah sejak 14 April.

Pelemahan harga batu bara ini disebabkan oleh aksi profit taking, melemahnya harga sumber energi lain seperti minyak mentah dan gas, kekhawatiran resesi, dan kabar dari India yang mengumumkan kenaikan produksi batu bara.

Kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed juga mempengaruhi melemahnya harga sumber energi dan memunculkan kekhawatiran terjadinya resesi yang berdampak global.

Jika harga saham batu bara di Indonesia juga melemah, maka IHSG berpotensi mengalami koreksi bahkan terkoreksi parah karena beberapa emiten batu bara menjadi kontributor besar dalam menggerakkan indeks selain saham-saham perbankan.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat