Usai Akuisisi GEMS, Laba ABMM Terbang 233% di Q1 2023
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten batu bara PT ABM Investama Tbk (ABMM) membukukan laba bersih US$106,03 juta atau setara dengan Rp 1,59 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$) selama kuartal I 2023.
Menurut laporan keuangan perusahaan, angka tersebut melonjak tajam 233,56% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya US$31,79 juta pada kuartal I tahun lalu.
Ini seiring pertumbuhan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai 35,28% yoy dari US$286,70 juta pada triwulan pertama 2022 menjadi US$387,86 juta pada periode yang sama 2023.
Rinciannya, pendapatan dari pos kontraktor tambang dan tambang batu bara mencapai US$321,45 juta, diikuti pendapatan jasa logistik dan sewa kapal US$39,13 juta, dividen Site Servies (SSD) dan Reprabrikasi US$15,49 juta.
Lainnya, sewa mesin pembangkit tenaga listrik menyumbang pendapatan US$275 ribu, pabrikasi US$6,82 juta, dan perdagangan bahan bakar US$4,69 juta.
Beban pokok pendapatan perusahaan juga meningkat 38,94% yoy menjadi US$257,91 juta pada 3 bulan pertama 2023. Dengan ini, laba bruto ABMM naik 28,57% yoy menjadi US$129,95 juta.
Total aset ABMM mencapai US$2,15 miliar per 31 Maret 2023, dengan total liabilitas US$1,41 miliar dan ekuitas US$736,94 juta.
Dari pasar saham, per Rabu (3/5), pukul 15.30 WIB, saham ABMM melompat 6,25% secara harian ke posisi Rp3.400/saham.
Sebelumnya, pada September tahun lalu, ABMM melalui anak usahanya, merampungkan pembelian 30% saham emiten batu bara Grup Sinar Mas, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Perseroan memutuskan untuk berpartisipasi dalam proses Lelang yang dilakukan oleh GMR untuk membeli 30% saham GMR di GEMS.
Pada tanggal 31 Agustus 2022, Perseroan ditetapkan sebagai pemenang lelang dan sehubungan dengan penetapan Perseroan sebagai pemenang Lelang, Perseroan, RJR dan Penjual telah menandatangani Perjanjian sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham untuk melakukan pembelian 1.764.705.900 saham atau setara dengan 30% modal ditempatkan dan modal disetor GEMS yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dari Penjual.
"Pada tanggal 15 September 2022, Perseroan dan RJR telah memenuhi seluruh persyaratan pendahuluan dan RJR secara efektif telah menyelesaikan Transaksi Pembelian Saham," jelas keterbukaan informasi, Jumat (16/9/2022).
Adapun Penetapan Harga Pembelian Saham berdasarkan POJK 17/2020 yang disepakati untuk seluruh saham ditempatkan dan disetor GEMS adalah: US$ 420 juta atau setara dengan Rp 6,24 triliun dengan nilai Rp 3.536 per saham ditambah dengan pembayaran yang ditangguhkan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(fsd/fsd)