Banyak Korupsi, Erick Thohir Mau Bikin Dapen BUMN Kayak Gini

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Rabu, 03/05/2023 15:20 WIB
Foto: Tangkapan Layar Youtube BPMI Setpres RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melakukan perbaikan di lingkungan perusahaan pelat merah, termasuk pada dana pensiun (dapen) di masing-masing BUMN. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, nantinya manajemen pengelolaan dapen akan digabung.

"Penggabungan manajemen, bukan dapennya. Karena masing-masing perusahaan ada dapennya sendiri-sendiri," kata Erick di kantornya, Rabu (3/5).

Erick mengungkapkan, terkait konsolidasi dan kebijakan soal pengelolaan dana pensiun akan dirampungkan pada tahun ini. "Kalau deadline, rencana bulan Mei akhir sudah final," sebutnya.


Erick mengaku, dalam pengelolaan dapen memang rentan terjadinya kejahatan atau penyalahgunaan wewenang, termasuk tindak pidana korupsi. Maka saat ini pihaknya ingin membenahi agar hak-hak pensiunan BUMN aman.

"Jadi misalnya ini dapen-dapen sekarang daripada sendiri-sendiri, nggak jelas, salah, koruptif, lebih baik dikelola oleh yang ahli. Tapi tetap milik mereka, tapi pengelomaannya saja. Jadi investasinya juga beneran jangan bohongan. Kasus-kasus dapen itu banyak yang korupsi," jelasnya.

Namun, sayangnya Erick belum dapat mengungkapkan secara rinci dapen perusahaan mana saja yang bemasalah. Ia meminta untuk menunggu pengumuman hasil audit. "Itu ada investigasi lanjutnya, jadi tunggu aja," kaya Erick.

Erick menambahkan, terkait dapen bermasalah yang membutuhkan tambahan modal sekitar Rp 12 triliun, perusahaan masing-masing dapen harus bertanggung jawab untuk memenuhi kekurangan tersebut.

"Tentu penambahan Rp 12 triliun ini ada dua cara. Pertama, top up. Jadi pemilik dapen yang berbeda-beda ini harus top up, harus tanggung jawab atau mencari solusi melepas aset atau apa untuk memperbaiki kinerja," pungkasnya.

Sebagai informasi, besaran kebutuhan tambahan modal Rp 12 triliun tersebut berasal dari perhitungan yang berasal dari rasio kecukupan dana (RKD) milik 65% dana pensiun BUMN bermasalah.

Pihaknya tengah merincikan dana pensiun BUMN yang mendapatkan suntikan modal berdasarkan tingkat kekurangan modalnya. Apakah tingkat kekurangan modalnya severe (berat), ringan, atau sudah memenuhi modal.


(rob/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Laba Rp 23,64 Triliun, Telkom Bisa Setor Dividen Jumbo