Bank bjb Optimis Kredit di 2023 Tumbuh Double Digit

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
03 May 2023 14:36
bjb
Foto: dok bjb

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) berhasil menjaga kinerja triwulan I-2023 tetap positif seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi makro dan pulihnya mobilitas disertai dengan perbaikan daya beli masyarakat.

Dengan pencapaian tersebut, Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi mengatakan, pihaknya optimis bisa menjaga kinerja positif di tahun 2023 dengan pertumbuhan kredit pada level 11% - 12%.

"Kami melihat ruang pertumbuhan untuk penyaluran kredit masih cukup baik didukung dengan berbagai kebijakan yang ada untuk mendorong pemulihan ekonomi, meski masih terdapat tekanan pada biaya dana," ucap Yuddy dalam siaran pers, dikutip Rabu (3/5/2023).

Dia menegaskan, hasil survei Bank Indonesia pun menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Di mana pertumbuhan kredit untuk keseluruhan 2023 diproyeksikan naik sebesar 10,4% year-on-year atau tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi di tahun lalu.

Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.

Menurut Yuddy, faktor suku bunga menjadi tantangan bagi sektor perbankan karena dampak kenaikan suku bunga acuan yang naik sebesar 225 basis poin sejak pertengahan 2022. Oleh karena itu, perseroan juga fokus mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, ekosistem digital, produk layanan berbasis teknologi, dan wealth management.

Di awal tahun 2023 ini, bank bjb berfokus mengambil langkah lebih selektif untuk pertumbuhan kredit yang berkualitas sekaligus berupaya menjaga yield yang memadai.

Mengawali 2023, bisnis konsumer bank bjb menyumbang sebagian besar porsi penyaluran kredit dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang terjaga. Pertumbuhan didorong oleh kredit kepada pegawai berpenghasilan tetap dan aktif, pra pensiun, dan pensiunan.

Menurut Yuddy, di tengah tantangan ekonomi, suku bunga kredit perlu mengikuti perkembangan kondisi pasar dengan melakukan repricing untuk menjaga margin yang sehat. Namun implementasinya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kemampuan bayar debitur dan menjaga kualitas kredit.

Bank bjb sendiri mencatat kinerja positif dari sisi kredit dan pembiayaan sampai dengan akhir Maret 2023. Secara konsolidasi beserta anak perusahaan, kredit dan pembiayaan tercatat tumbuh sebesar 10,8% menjadi Rp 116,45 triliun yang didorong oleh segmen kredit baik konsumer maupun business.

"Mengimbangi kebijakan suku bunga acuan yang terus mengalami kenaikan, bank bjb pun terus melakukan manajemen likuiditas yang baik agar likuiditas tetap ample dengan biaya dana yang manageable, sehingga lebih efisien dalam biaya dana," ungkap dia.

Dia melanjutkan, kinerja positif bank bjb didukung berbagai perbaikan di sektor kredit. Kredit konsumer tumbuh 5,8% yoy menjadi Rp 66,2 triliun yang merupakan segmen dengan porsi 61,1% terhadap total kredit yang disalurkan.

Kemudian kata dia, permintaan untuk segmen KPR juga mengalami pertumbuhan sebesar 16,3% year on year menjadi Rp 9,4 triliun, khususnya pada KPR bersubsidi. Adapun untuk 2023 bank bjb memperoleh kuota FLPP sebanyak 8.000 unit.

Disisilain, untuk sektor UMKM juga tercatat tumbuh 10,3% menjadi Rp 6,8 triliun didorong oleh penyaluran mikro sebesar 20% yoy. Termasuk di dalamnya penyaluran KUR di mana bank bjb tahun ini diberikan kuota Rp 3 triliun.

Sementara Commercial & Corporate menjadi salah satu growth driver dengan pertumbuhan 14,7% menjadi Rp 16,4 triliun untuk corporate. Kemudian untuk commercials sebesar 34% menjadi Rp 9,4 triliun yang bersumber dari anchor client government related party, BUMN, dan Top Tier Corporate.

"Sepanjang sisa 2023 ini, ekspansi pada segmen corporate dan commercial akan dilakukan secara selektif dengan melihat suku bunga yang diberikan. Hal ini untuk menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat demi mengimbangi tekanan biaya dana," ungkap dia.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan I-2023 tumbuh 1,2% menjadi Rp 129,8 triliun dan total aset tumbuh 5% secara yoy menjadi Rp 175,9 triliun. Sedangkan laba tercatat Rp 446 miliar dan laba setelah pajak sebesar Rp 366 miliar secara konsolidasian.

Bank bjb pun berkomitmen untuk memperluas bisnis, yakni memperkuat jaringan hybrid offline dan online channels. Di mana saat ini bank bjb memiliki 926 jaringan fisik dan 1.883 terminal perbankan elektronik terus kami pertahankan.

Dia juga menyebut, ekosistem digital bank bjb terus bertumbuh pesat dengan jumlah pengguna DIGI Mobile apps user sebanyak 1,38 juta user atau tumbuh 103% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan QRIS merchant tercatat sebanyak 945,9 ribu merchant atau tumbuh 70,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Diketahui layanan hybrid online offline tersebut saat ini tersebar di 14 Provinsi di Indonesia dengan pengembangan kepada provinsi-provinsi lainnya dijalankan melalui "Kelompok Usaha Bank". bank bjb juga bersinergi dengan BPD-BPD setempat sehingga saling memberikan nilai tambah bagi anggota kelompok usaha di bawah bank bjb.

Saat ini Bengkulu dan Sulawesi Tenggara merupakan dua provinsi terdekat yang sedang berproses menjadi provinsi ke 15 dan 16 untuk cakupan operasional secara grup. Aksi korporasi Bank Bengkulu saat ini tengah berproses untuk setoran modal kedua dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 150 miliar yang dapat dirampungkan pada 2023.

"Mengenai Kelompok Usaha Bank, bank bjb telah memperoleh persetujuan dari RUPS Bank Bengkulu untuk menjadi pemegang saham pengendali bersama sama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu dan akan melakukan setoran modal tahap kedua sebanyak-banyaknya Rp 150 miliar dengan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan terlebih dahulu," pungkas dia.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Tokoh Panutan Ekonomi, Bos bjb Raih Top Regional Banker

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular