
Laba Emiten Udang Kaesang Ambles 28%, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten Kaesang di bidang pengolahan udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mencatat laba bersih sebesar US$ 2,6 juta (rp 39 miliar) pada kuartal I tahun 2023. Angka tersebut turun sebesar 27,8% dibandingkan dengan laba bersih Perseroan periode sebelumnya sebesar US$ 3,6 juta (Rp 54 miliar).
Mengutip dari laporan keuangan Interim per 31 Maret 2023, penurunan laba tersebut berasal dari pendapatan usaha sebesar US$ 55,2 juta (Rp 828 miliar) pada awal tahun 2023. Angka tersebut menurun sebesar 9,3% secara secara tahunan dari periode sebelumnya sebesar US$ 60,8 juta.
Sehingga, laba kotor perseroan juga menurun sebesar 11,5% secara tahunan menjadi US$ 11,3 juta dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar US$ 12,7 juta.
Di sisi lain, PMMP mencetak laba operasi sebesar US$ 6,29 juta pada kuartal I tahun 2023, meningkat tipis sebesar 0,5% dibandingkan dengan laba operasi Perseroan periode sebelumnya sebesar US$ 6,26 juta.
Martinus Soesilo, Direktur Utama PMMP menyampaikan penurunan kinerja di awal tahun ini tidak perlu menjadi concern para investor dan stakeholders Perseroan.
Menurutnya, penurunan pendapatan usaha Perseroan pada triwulan pertama tahun ini disebabkan karena adanya beberapa perubahan jadwal pengiriman produk dari para importir khususnya pelanggan dari Amerika Serikat akibat dampak terjadinya perlambatan ekonomi di Amerika Serikat dari akhir tahun lalu, sehingga penjualan para importir menjadi lebih lambat dibandingkan dengan periode sebelumnya.
"Awal tahun ini, beberapa importir kami mengajukan penundaan pengiriman akibat masih menumpuknya stok produk mereka akibat adanya perlambatan ekonomi sejak tahun lalu, sehingga para importir tersebut memutuskan untuk menunda pengiriman yang menyebabkan pendapatan kami menurun pada awal tahun ini," jelas Martinus dalam keterangan tertulis, Rabu (3/5).
Namun, Martinus menambahkan bahwa untuk proyeksi Perseroan tahun 2023, Perseroan tetap optimis untuk mampu meningkatkan pendapatannya di tahun ini.
Untuk kontrak penjualan tahun ini kurang lebih sebesar 70 - 80% telah kami dapatkan, sehingga kami optimis mampu mencapai target kami untuk tahun ini untuk mencapai pendapatan usaha sebesar US$ 200 - 210 juta pada akhir tahun 2023," imbuhnya.
Sementara, Christian Jonathan Sutanto, Sekretaris Perusahaan menambahkan, bahwa meskipun belum mampu meningkatkan pendapatan usahanya selama kuartal I, namun dampak dari kenaikan beban logistik yang selama 2 tahun terakhir menekan profitabilitas Perseroan, mulai menunjukkan adanya perbaikan secara signifikan.
Untuk tarif kontainer, awal tahun ini sudah menurun cukup signifikan, jika dibandingkan selama 2 tahun terakhir. Hal ini terlihat dari beban penjualan yang mampu menurun sebesar 34,1%, menjadi US$ 2,9 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 4,5 juta.
Untuk lebih spesifik, beban pengiriman dan beban angkut Perseroan juga menurun sebesar 38,7% menjadi US$ 2,7 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 4,4 juta," sebutnya.
Christian juga menambahkan, dengan membaiknya beban operasional, Perseroan optimis meningkatkan profitabilitas Perseroan pada tahun 2023 dan selanjutnya, seiring juga dengan terus berjalannya strategi Perseroan untuk terus meningkatkan penjualan produk Value Added Shrimp yang telah mencapai 36% dari total penjualan Perseroan pada akhir tahun lalu.
Di sisi lain, total aset Perseroan pada kuartal I tahun 2023 naik menjadi US$ 299,5 juta dibandingkan dengan posisi akhir 2022 sebesar US$ 297,5 juta. Total ekuitas Perseroan juga meningkat dari US$ 81,3 juta menjadi US$ 83,9 juta. Di sisi lain, total liabilitas PMMP menurun menjadi US$ 215,6 juta pada dari posisi akhir 2022 sebesar US$ 216,2 juta.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Udang PMPP Cari Investor Baru, Saham Kaesang Terdilusi