Market Commentary

Saham GOTO Ambles Nyaris 2%, Ada Apa?

Tim Riset, CNBC Indonesia
Rabu, 03/05/2023 10:12 WIB
Foto: Sejumlah pengemudi Gojek bersiap untuk mengendarai motor listrik usai peresmian shelter motor listrik G20 di kawasan pariwisata ITDC Nusa Dua, Bali, Rabu (19/10/2022). Sebanyak 50 motor listrik dengan merek Gesits dan Gogoro disediakan Electrum untuk armada ojek online (ojol) Gojek dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia, yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang di Nusa Dua, Bali. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau ambles pada perdagangan sesi I Rabu (3/5/2023), terbebani oleh sentimen pasar yang kembali memburuk.

Per pukul 09:44 WIB, saham GOTO ambles 1,94% ke posisi harga Rp 101/saham. Saham GOTO masih bertahan di level psikologis Rp 100/saham pada pagi hari ini.

Saham GOTO sudah ditransaksikan sebanyak 2.748 kali dengan volume sebesar 270,53 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 27,6 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 120,81 triliun.


Hingga pukul 09:44 WIB, di order offer atau jual, terdapat 243.887 lot antrian di harga Rp 102/saham. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 105/saham, yakni sebanyak 966,722 lot.

Sementara di order bid atau beli, terdapat 1,98 juta lot antrian di harga Rp 101/saham. Posisi ini juga menjadi yang paling banyak antrian belinya saat ini.

Amblesnya saham GOTO terjadi karena terbebani oleh sentimen pasar global yang kembali memburuk karena krisis perbankan dan permasalahan plafon utang AS.

Secara kinerja keuangan, GOTO masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 3,86 triliun pada kuartal I-2023. Namun, kerugian tersebut telah menurun 40,3% dari periode yang sama setahun sebelumnya yang sebesar Rp 6,47 triliun.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, GOTO telah meraup pendapatan bruto Rp 5,9 triliun, meningkat 14% dari setahun sebelumnya sebesar Rp 5,2 triliun. Sementara pendapatan bersih sebesar Rp 3,3 triliun, naik 123% dari setahun sebelumnya sebesar Rp 1,5 triliun.

Di samping itu, GOTO berhasil membukukan nilai transaksi atau gross transaction value (GTV) senilai Rp 149 triliun, meningkat 6% dibandingkan dengan periode yang sama setahun yang lalu sebesar Rp 140 triliun.

Dalam keterangan resminya, perusahaan memperkirakan pertumbuhan transaksi dan GTV yang lebih moderat sepanjang paruh pertama tahun ini sejalan dengan upayanya untuk mempercepat rencananya mencapai profitabilitas berbasis konsumen setia.

Selama kuartal pertama tahun 2023, jumlah konsumen profitabel tetap stabil dan mencapai lebih dari 70% total konsumen. Selain itu, mereka bertransaksi lebih sering dengan GTV per konsumen profitabel yang terus tumbuh secara kuartalan dan menyumbang lebih dari 70% total GTV Grup pada kuartal pertama 2023.

"Fokus Perseroan pada monetisasi mendorong peningkatan take rate Grup secara keseluruhan sebesar 29 bps dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata perusahaan dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (27/4/2023).

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat