
Dirut Tersangka Korupsi, Saham Waskita (WSKT) Langsung ARB!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada pembukaan perdagangan Selasa (5/2/2023) PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) jatuh Auto Rejection Bawah (ARB) 6,09% di level Rp216 per lembar saham.
Jatuhnya harga saham WSKT didorong oleh sentimen negatif dari Direktur Utama Waskita Karya Tbk (WSKT) Destiawan Soewardjono (DES) yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi oleh Tim Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung.
Destiawan Soewardjono diduga terlibat dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh Waskita dan anak usahanya PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Dimana Destiawan Soewardjono secara melawan hukum memerintahkan dan menyetujui pencairan dana Supply Chain Financing (SCF) dengan menggunakan dokumen pendukung palsu.
Kejaksaan Agung menahan tersangka di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan terhitung sejak 28 April 2023 sampai 17 Mei 2023.
Akibat perbuatannya, tersangka DES disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Selain sentimen tertangkapnya Direktur Utama WSKT sebagai tersangka korupsi, WSKT juga kembali membukukan kerugian pada hasil laporan keuangan kuartal I 2023.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan rugi bersih Rp374,93 miliar di kuartal I 2023, yang dimana turun 54,86% secara tahunan (YoY) dari kuartal I 2022 dengan rugi bersih Rp830,63 miliar.
Kerugian didorong dari menurunnya pendapatan. Padapendapatan WSKT di kuartal I 2023 tercatat turun menjadi Rp2,73 triliun, turun 0,36% dari periode sebelumnya Rp2,74 triliun.
Serta naiknya beban umum dan administrasi sebesar 35,88% menjadi Rp 505,28 miliar yang menjadi pendorong kerugian WSKT.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir Tunjuk Muhammad Hanugroho Jadi Bos Baru Waskita