Laba Telkom Kuartal I-2023 Rp6,42 T, Ini 2 Penyokong Utamanya

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
02 May 2023 07:35
Telkom Indonesia
Foto: dok Telkom Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan BUMN sektor telekominikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 6,42 triliun. Capaian tersebut hanya naik 5% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 6,11 triliun.

Berdasarkan laporan keuangannya yang belum diaudit, pertumbuhan laba yang tipis sepanjang tiga bulan pertam tahun 2023 berasal dari pendapatan perseroan yang hanya naik sebesar 2,5% menjadi sebesar Rp 36,09 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 35,2 triliun.

Rinciannya, pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika berkontribusi besar yaitu sebesar Rp 20,86 triliun. Kemudian, pendapatan telepon sebesar Rp 3,03 triliun atau anjlok 15,66%. Disusul oleh pendapatan interkoneksi menjadi Rp 2,21 triliun. Serta, pndapatan jaringan sebesar Rp 638 miliar.

Selanjutnya, pendapatan IndiHome tumbuh 4,97% secara tahunan menjadi Rp 7,19 triliun. Lalu, pendapatan dari layanan lainnya mencapai Rp 1,46 triliun.

Sementara pendapatan dari kontrak dengan pelanggan naik 2,51% menjadi Rp 35,43 triliun. Terakhir, pendapatan dari transaksi lessor berkontribusi sebesar Rp 655 miliar.

Dengan demikian, perseroan menghasilkan laba usaha hingga 31 Maret 2023 sebesar Rp 11,43 triliun. Capaian tersebut hanya naik 7,72% dibandingkan periode yang sama dari sebelumnya Rp 10,61 triliun. Sehingga, laba periode berjalan TLKM mencapai Rp 8,44 triliun.

Adapun total aset Telkom pada kuartal I tahun 2023 mencapai Rp 278,47 triliun. Angka tersebut naik 1,19% dari posisi 31 Desember 2022 sebesar Rp 275,19 triliun. Sedangkan, liabilitas Telkom turun 3,28% menjadi Rp 120,83 triliun per 31 Maret 2023 dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp 125,9 triliun.

Sebagai informasi, sebelumnya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyatukan dua anak usahanya, yaitu Telkomsel dan IndiHome. Hal itu tecermin dari penandatanganan Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-Off Agreement) dengan Telkomsel pada tanggal 6 April 2023 lalu.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), VP Investor Relations Telkom Edwin Sebayang menyampaikan, hal itu sehubungan dengan rencana Telkom untuk melakukan suatu restrukturisasi korporasi dan transformasi bisnis yang akan dilakukan melalui pemisahan tidak murni (spin off) atas segmen usaha IndiHome.

IndiHome saat ini memiliki sejumlah layanan, yakni internet, voice bundling (termasuk voice only (1P) dengan akses homewifi), internet protocol television (IPTV), Over-the-Top (OTT), dan layanan digital (digital services).

Berdasarkan perjanjian pemisahan bersyarat, nilai dari segmen usaha IndiHome yang akan dipisahkan adalah sebesar Rp 58,2 triliun.

Bersamaan dengan rencana pemisahan, pemegang saham lain dari Telkomsel yaitu Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (Singtel) juga memutuskan untuk turut melakukan penyertaan modal dengan melakukan setoran secara tunai kepada Telkomsel dengan menggunakan valuasi Telkomsel yang sama dengan yang dijadikan acuan pada saat Perseroan melakukan Pemisahan yaitu sebesar Rp 2,71 triliun.

Setelah seluruh persyaratan dipenuhi, perseroan dan Telkomsel akan menandatangani suatu akta pemisahan (Akta Pemisahan).

Mengingat rencana pemisahan dan transaksi terkait dilakukan oleh perseroan dengan Telkomsel yang merupakan anak perusahaan terkonsolidasi perseroan, maka tidak ada dampak signifikan dari rencana pemisahan dan transaksi terkait terhadap kondisi keuangan perseroan.

Setelah pemisahan, perincian porsi saham Telkomsel diantaranya, Telkom 69,9% dan Singtel 30,1%, dari sebelumnya masing-masing 65% dan 35%.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berkat Bisnis Data, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 149,2 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular