Saham Rontok 40%, ChatGPT Bikin Bisnis Bimbel Online Mati

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
03 May 2023 12:05
ChatGPT sign on OpenAI website displayed on a screen is seen in this illustration photo taken in Krakow, Poland on January 31, 2022. (Photo by Jakub Porzycki/NurPhoto via Getty Images)
Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham aplikasi edutech asal Amerika Chegg anjlok setelah perusahaan tersebut mengatakan bahwa ChatGPT menghambat pertumbuhannya.

CEO Chegg Dan Rosensweig mengatakan bahwa perusahaannya sebelumnya tidak pernah melihat perubahan atas pertumbuhan akun barunya pada paparan kinerja Chegg, Senin (1/5/2023) malam.

"Namun, sejak Maret kami melihat lonjakan minat siswa yang signifikan terhadap ChatGPT. Kami sekarang percaya ini berdampak pada tingkat pertumbuhan pelanggan baru kami," papar Rosensweig, dikutip dari CNBC.com.

Perusahaan, yang menyediakan bantuan tugas sekolah atau PR dan bimbingan online ini mengatakan, pendapatannya ditargetkan mencapai minimal US$175 juta atau Rp2,57 triliun kuartal ini, jauh di bawah perkiraan konsensus analis FactSet sebesar $193,6 juta, atau Rp2,85 triliun.

Saham Chegg ditutup turun 48,41% menjadi US$9,08 pada hari Selasa. Jika tidak, Chegg mengalahkan ekspektasi kuartal pertama di garis atas dan bawah, dengan laba per saham ex-item sebesar 27 sen di atas perkiraan analis sebesar 26 sen.

Seiring data tersebut, analis Morgan Stanley Josh Baer memangkas target harganya menjadi $12 dari $18. Analis mengatakan bahwa AI "benar-benar membayangi" perusahaan.

Sementara itu, Jefferies menurunkan peringkat saham menjadi hold dari semula buy, seiring dengan ancaman kecerdasan buatan yang membayangi Chegg. Adapun Wall Street juga memangkas target harganya menjadi $11 dari $25.

Meski begitu, Chegg diketahui sedang mengembangkan produk AI-nya sendiri, CheggMate, yang dimaksudkan untuk membantu siswa mengerjakan PR. Produk ini dibangun bekerja sama dengan OpenAI, yang mengembangkan ChatGPT.

Namun, analis Jefferies Brent Thill mengatakan potensi produk tersebut belum terlihat, apalagi waktu peluncurannya belum jelas.

"Kami tidak berharap akan ada dampak yang berarti dari CheggMate di Final Year 2023, percaya bahwa dampak potensial apa pun tidak akan muncul paling cepat hingga Final Year 2024," ungkap Brent.


(Mentari Puspadini)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AI Guncang Pasar Modal, Perusahaan Raksasa Lakukan ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular