Meski Untung Rp56 T Garuda Tak Bagi Dividen, Ini Alasannya...

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
17 April 2023 06:30
Pesawat CRJ-1000 Garuda Indonesia (Dok: www.google.com/images)
Foto: Pesawat CRJ-1000 Garuda Indonesia (Dok: www.google.com/images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari hasil capaian laba bersih tahun buku 2022 yang sebesar US$ 3,73 miliar atau setara Rp 55,95 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$). Capaian tersebut sangat signifikan setelah perseroan mencatat rugi bersih senilai US$ 4,15 miliar (Rp 62,25 triliun) pada 2021.

Direktur Garuda Indonesia Prasetio menjelaskan, laba tersebut merupakan non kas dari pembalikan utang, sehingga akan dicatat sebagai ekuitas. Selain itu, raihan dana tersebut merupakan hasil dari restrukturisasi perseroan.

"Laba tersebut non cash, tapi ya sudah US$ 3,7 miliar itu tidak bisa dipakai karena itu cuma buku," ujarnya di Jakarta, dikutip Senin (17/4).

Prasetio memaparkan, capaian laba yang signifikan tersebut dikontribusi oleh keuntungan restrukturisasi pembayaran US$ 1,38 miliar dan pendapatan dari restrukturisasi utang US$ 2,85 miliar.

Namun, perseroan mencatat masih memiliki utang berupa fasilitas modal kerja investasi untuk Citilink dari PT Bank KEB Hana Indonesia senilai US$ 10 juta yang akan jatuh tempo pada 29 November 2023 mendatang.

Sementara anak usaha perseroan, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA) juga mendapat pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) senilai US$ 42 juta. Utang tersebut jatuh tempo pada 20 Mei 2023.

Utang tersebut masuk dalam pinjaman jangka panjang yang telah direstrukturisasi melalui perjanjian homologasi. "Ini long term loan yang direstrukturisasi homologasi semuanya ditendang ke 22 tahun. Kita tidak pernah ada penarikan baru setelah itu," jelasnya.

Di sisi lain, untuk dana pembiayaan kegiatan usaha maupun operasional, perseroan menggunakan dana dari penyertaan modal negara (PMN) yang sebesar Rp 7,5 triliun. "Ya untuk restorasi kan kita dibantu oleh pemerintah dengan PMN," pungkasnya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pendapatan Garuda (GIAA) Naik 59% Jadi US$ 1,39 M, Rugi Susut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular