Investor Bisa Happy Weekend, IHSG Dibuka Melesat

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
14 April 2023 09:10
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (14/4/23) dibuka menguat 0,37% menjadi 6.811,01.

Pada pukul 09.03, indeks masih menguat 0,46% ke level 6.816,72. Perdagangan menunjukkan terdapat 217 saham menguat, 111 saham turun sementara 204 lainnya mendatar.

Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 525 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 568 miliar.

Data inflasi AS yang mulai mengalami penurunan pada Maret telah memberikan efek positif pada pasar saham global, termasuk IHSG. Pelaku pasar saat ini tengah menantikan efek dari musim laporan laba (earnings season) perusahaan AS terhadap Wall Street dan bursa global.

Sebagian investor percaya bahwa musim laporan keuangan perusahaan AS, terutama perbankan besar, yang solid bisa menjadi pendongkrak saham. Saat ini, sektor perbankan menjadi sorotan setelah kasus kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan merger raksasa bank Swiss Credit Suisse ke UBS pada Maret lalu.

Inflasi AS yang mulai mereda dan prospek bank besar AS yang tumbuh dan memberi pinjaman serta memiliki kepercayaan pada prospek kredit diharapkan dapat memberikan sinyal kuat bahwa The Fed mungkin dapat mencapai soft landing.

Data Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan inflasi melandai menjadi 5% yoy pada Maret 2023 dibandingkan 6% pada Februari. Kick off laporan keuangan pada Jumat (14/4) akan dimulai dengan bank besar seperti JPMorgan Chase, Citigroup Inc, dan Wells Fargo.

Meskipun laba perusahaan yang masuk dalam indeks S&P 500 diproyeksikan akan turun 5,2% pada kuartal I 2023 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022, pelaku pasar tetap mengharapkan efek positif dari musim laporan laba perusahaan AS.

Meskipun begitu, sentimen minor soal pembagian dividen emiten dapat sedikit banyak memengaruhi pergerakan saham di BEI hari ini. Dengan demikian, prospek bisnis bagi perusahaan akan menjadi lebih penting dalam jangka panjang daripada suku bunga The Fed.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular