Breaking News: Rupiah Melesat, Tembus ke Bawah Rp 14.700/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
14 April 2023 09:03
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kembali menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Jumat (14/3/2023). Indeks dolar AS yang kembali jeblok membuat rupiah langsung melesat 0,47% ke Rp 14.680/US$, melansir data Refinitiv. 

Level tersebut merupakan yang terkuat sejak 13 Juni 2022.

Kembali jebloknya indeks dolar AS terjadi setelah harga produsen turun 0,5% pada Maret lalu dari bulan sebelumnya. Penurunan tersebut menjadi yang terbesar sejak April 2020, dan menjadi sinyal inflasi consumer price index (CPI) bisa terus menurun.

Rabu lalu, Inflasi CPI pada Maret dilaporkan tumbuh 5% year on year (yoy), dari bulan sebelumnya 6%, dan lebih rendah dari ekspektasi 5,2%.

Meski demikian, inflasi Inti justru tumbuh 5,6% sesuai dengan ekspektasi analis dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya 5,5%.

Pasca rilis tersebut, bank sentral AS (The Fed) masih diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada Mei nanti. Tetapi di sisi lain, pasar juga melihat probabilitas pemangkasan suku bunga pada Juli meningkat menjadi 50%, dibandingkan pekan lalu 38%, berdasarkan data dari perangkat FedWatch milik CME Group.

Apalagi, The Fed pada pertemuan Maret lalu menyebut perekonomian Amerika Serikat bisa mengalami resesi di akhir tahun ini akibat kolapsnya beberapa bank.

"Mengingat penilaian mereka tentang dampak ekonomi potensial dari perkembangan sektor perbankan baru-baru ini, proyeksi staf saat pertemuan bulan Maret menyebut resesi ringan mulai akhir tahun ini," kata ringkasan pertemuan tersebut dikutip CNBC International, Kamis (13/4/2023).

Sebaliknya, perekonomian Indonesia diprediksi akan tumbuh lebih tinggi. International Monetary Fund (IMF) yang merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 dari semula 4,8% menjadi 5%. Juga sejalan dengan inflasi yang terkendali dan manajemen fiskal yang baik, serta hilirisasi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tutup Kuartal I-2023, Rupiah Siap Jebol Rp 15.000/US$!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular