
Bank Mandiri Optimis Target Pertumbuhan Kredit 10-12%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) optimis penyaluran kredit perbankan akan terus meningkat hingga akhir tahun 2023. Apalagi, Bank Indonesia (BI) dalam Analisis Uang Beredar Februari 2023 pun mencatat penyaluran kredit pada Februari 2023 tumbuh 10,4% secara year on year (YoY).
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengungkapkan, pertumbuhan kredit bank mandiri hingga akhir Februari 2023 tumbuh sebesar 10,72% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 920,03 triliun.
Rudi menjelaskan, pertumbuhan ini didukung oleh sektor-sektor yang menjadi target pertumbuhan sesuai Loan Portofolio Guideline. Salah satunya, sektor pemerintahan, jasa Kesehatan, energi & air, industri manufaktur, serta beberapa sektor unggulan di wilayah.
"Melalui strategi pengembangan dan optimalisasi bisnis, Bank Mandiri optimis sampai dengan akhir tahun 2023 pertumbuhan kredit secara keseluruhan dapat tumbuh di kisaran 10%-12% dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian agar kualitas kredit tetap terjaga di level yang optimal," ujarnya, Kamis malam (13/4).
Rudi melanjutkan lebih jauh, penyaluran kredit Bank Mandiri juga tumbuh merata di seluruh jenis kredit. Salah satunya penyaluran kredit investasi per Februari 2023 yang mencapai Rp 413,91 triliun, tumbuh 12,91% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, sejalan dengan meningkatnya daya beli masyarakat, laju penyaluran kredit konsumsi Bank Mandiri ikut meningkat dengan total mencapai Rp 151,4 triliun pada dua bulan pertama 2023. Realisasi tersebut berhasil tumbuh positif sebesar 40,2% dibandingkan posisi bulan Februari 2022.
Menurutnya, peningkatan kredit Bank Mandiri tersebut tentunya juga tidak terlepas dari fundamental ekonomi yang masih kuat. Salah satu strategi perseroan dalam menunjang pertumbuhan bisnis antara lain dengan tetap fokus pada sektor prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah.
"Salah satu strategi yang dilakukan Bank Mandiri untuk menjaga pertumbuhan tersebut antara lain melalui pengembangan teknologi dan digitalisasi, penguatan kolaborasi, memaksimalkan potensi ekonomi di wilayah, serta peningkatan kualitas aset dan manajemen risiko," imbuhnya.
Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan kondisi likuiditas yang memadai, tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13,89% YoY menjadi Rp 1.143,23 triliun secara bank only. Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang oleh dana murah atau current account saving account (CASA) yang naik signifikan mencapai 19,78% menembus Rp 892,69 triliun per Februari 2023.
Rudi menyebutkan,melalui optimalisasi digital dan transformasi bisnis berkelanjutan Bank Mandiri telah berhasil mencetak pertumbuhan penghimpunan dana murah. Hal ini dapat terlihat dari rasio CASA yang telah mencapai 78,08% per Februari 2023 secara bank only.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penyaluran Kredit Bank Mandiri (BMRI) Melesat 20,8% Jadi Rp 1.590 T