
Sstt...Ini Bocoran Dividen XL Axiata, Bisa Sampai Rp 554,7 M

Jakarta, CNBC Indonesia - PT XL Axiata Tbk (EXCL) membocorkan kisi-kisi pembagian dividen tahun buku 2022-nya. Perseroan pun merujuk rasio ideal hingga rasio tahun lalu yang berkisar di angka 30-50 persen.
Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini menyatakan, angka pasti dividen baru akan dibeberkan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) EXCL pada 5 Mei 2023. Namun, bila mengacu pada aturan perusahaan, dividen XL minimal berkisar di angka 30% dari laba bersih.
"Tapi tahun lalu kita memberikan 50 persen dari laba bersih. Kalau sekarang berapa persisnya saya tidak bisa men-disclosed. Clue tahun lalu 50 persen," ungkap Dian pada acara Media Gathering yang berlangsung di kediamannya, di Jakarta, Senin, (10/4/2023).
Sebagai gambaran, XL Axiata membagikan dividen untuk pemegang saham sebesar Rp 552 miliar atau 50% dari laba pada tahun 2021. Jumlah dividen tersebut setara dengan Rp 51 per lembar saham.
Adapun laba bersih dan pendapatan XL Axiata per tahun 2021 masing-masing sebesar Rp1,28 triliun dan Rp26,8 triliun.
Jika mengacu pada laporan keuangan tahun 2022, laba yang diatribusikan kepada entitas induk EXCL berkisar di harga Rp1,1 triliun. atau turun 13,85 year on year (yoy).
Dengan asumsi kisi-kisi pembagian dividen tersebut, XL bisa memberikan paling rendah Rp332,8 miliar (asumsi rasio 30%) hingga Rp554,7 miliar (asumsi rasio 50%).
Di samping dividen, XL Axiata juga berencana menerbitkan obligasi untuk membayar utang yang akan jatuh tempo. Namun, Dian menegaskan pihaknya masih memantau rencana tersebut.
"Masih wait and see karena masih sebenernya tahun lalu baru melakukannya, Rencana waktu sama pre-released," ungkap Dian.
Seperti diketahui, perusahaan memiliki utang sebesar Rp 4,46 triliun yang jatuh tempo pada 2023, Rp 1,01 triliun pada 2024, dan Rp 6,59 triliun pada 2025. Namun, utang yang jatuh tempo tahun ini telah dilunasi dari rights issue pada Desember 2022 sebesar Rp 2 triliun.
Sehingga, sisa utang perseroan yang jatuh tempo di kuartal III 2023 masih tersisa Rp2,4 triliun. Nantinya, sisa hutang tersebut akan dilunasi menggunakan skema penerbitan surat utang.
Direktur & Chief Finance Officer XL Axiata Budi Pramantika pada kesempatan sebelumnya mengatakan, perseroan sendiri masih memiliki fasilitas penerbitan obligasi sebesar Rp 7 triliun, yang mana Rp 3 triliun telah digunakan melalyi penerbitan obligasi dan sukuk pada kuartal III tahun 2021.
Meski demikian, Budi mengungkapkan, besaran penerbitan obligasi untuk refinancing tahun ini tetap akan ditentukan oleh perkembangan suku bunga dan melihat arus kas perseroan.
"Kami tunggu sampai kuartal kedua dan lihat situasi. Kalau memang mendukung, kuartal ketiga kami akan keluarkan bond. Nilainya mungkin akan lebih kecil dari Rp 2,4 triliun, jadi kami lihat cash flow juga," lanjutnya.
(Mentari Puspadini/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: BCA Tebar Dividen Rp 270 Per Saham