Ini 5 Saham yang Bikin IHSG Nyungsep Hari Ini

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
10 April 2023 17:05
pembukaan bursa saham
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi II perdagangan Senin (10/4/23) turun 0,32% menjadi 6.771,23 secara harian.

Sebanyak 369 saham melemah, 182 saham mendatar dan hanya 179 saham saja yang menguat. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 7,5 triliun dengan melibatkan 18,22 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali.

Hari ini IHSG konsisten bergerak di wilayah negatif dan sempat menyentuh level terendah di 6.735,2. Dalam lima hari perdagangan IHSG terkoreksi 0,50%. Sementara itu, secara year to date (ytd) indeks masih membukukan pelemahan sebesar 1,16%.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv delapan dari total sektor melemah dengan sektor utilitas memimpin pelemahan sedikit di bawah 2%.

Adapun lima bottom movers IHSG berdasarkan bobot indeks poinnya pada penutupan sesi II hari ini adalah sebagai berikut:

1. PT Gojek Tokopedia (-14)

2. PT Merdeka Copper Gold (-4,5)

3. PT Bank Mandiri (-3,7)

4. PT Bumi Resources (-2,5)

5. PT Elang Mahkota Teknologi (-2,3)

Lesunya IHSG terjadi meski pada pekan ini rilis data ekonomi global dan dalam negeri cukup ramai. Namun, investor yang sudah mempersiapkan kebutuhan untuk mudik Lebaran menyebabkan kondisi pasar saham RI cenderung sepi.

Di lain sisi, investor juga cenderung wait and see jelang rilis data inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu (12/4/2023). Data ini akan memberikan gambaran bagaimana The Fed akan mengambil langkah kedepannya terkait kenaikan suku bunga.

Hal ini terjadi setelah sebelumnya tanda-tanda perekonomian AS merosot semakin terlihat. Kontraksi sektor manufaktur semakin dalam pada Maret dan PMI dilaporkan sebesar 46,3, sudah mengalami kontraksi selama 5 bulan beruntun dan berada di level terendah sejak Mei 2020.

Namun, dengan pasar tenaga kerja yang masih kuat dan inflasi yang sulit turun, pasar kembali memprediksi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan kembali menaikkan suku bunga pada Mei.

Selain itu, sentimen The Fed masih menjadi momok mengerikan bagi pasar finansial Tanah Air. Ketegangan antara suku bunga dan harga saham akan tetap terjadi pekan depan, karena investor terus mencerna indikasi sikap The Fed yang cenderung masih hawkish hingga beberapa bulan ke depan.

Kondisi ekonomi dua raksasa dunia yang juga merupakan partner dagang utama RI, yakni China dan AS juga akan mempengaruhi pasar pekan ini.

Dari AS, ada rilis data ekonomi penting terkait ekspektasi inflasi konsumen dan pidato pejabat The Fed yang akan memberikan sinyal terkait suku bunga.

Sementara dari China, investor fokus pada data inflasi, indeks harga produsen, dan data neraca perdagangan terkait ekspor-impor.

Dalam negeri, sejumlah data ekonomi penting juga akan dirilis, termasuk data cadangan devisa (cadev) per Maret, indeks keyakinan konsumen (IKK), dan penjualan ritel. Ekonom memproyeksikan bahwa data cadev akan naik menjadi US$ 141 miliar, dari bulan sebelumnya US$ 140,3 miliar.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(Muhammad Azwar/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular