
Pendapatan Naik, Tapi Laba CPIN Anjlok 19%! Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perusahaan unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2022 anjlok 19,03% menjadi hanya Rp 2,94 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,63 triliun.
Mengutip laporan keuangannya, padahal penjualan Charoen Pokphand per Desember 2022 naik 9,9% menjadi Rp 56,86 triliun dari tahun 2021 yang sebesar Rp51,69 triliun.
Penjualan perseroan di kontribusi oleh segmen ayam pedaging yang naik 18,82% menjadi Rp 31,96 triliun dibandingkan dengan Rp 26,90 triliun pada tahun 2021. Kemudian, segmen pakan ternak yang turun 4,46% menjadi Rp 13,62 triliun dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp14,25 triliun.
Lalu, segmen anak ayam usia sehari (day old chicken/DOC) yang juga mengalami penurunan sebesar 31,03% secara tahunan menjadi Rp 1,47 triliun, dari Rp 2,14 triliun. Sementara itu, penjualan ayam olahan naik 20,57% secara tahunan menjadi Rp 8,36 triliun dari sebelumnya Rp6,93 triliun.
Sementara, beban pokok penjualan perseroan juga naik menjadi Rp 48,72 triliun pada 2022 dari tahun 2021 yang sebesar Rp43,55 triliun. Kenaikan beban pokok tersebut terutama disumbang dari pos bahan baku yang mencatatkan kenaikan sebesar 12,34% secara tahunan menjadi Rp 41,21 triliun dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp 36,68 triliun.
Kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi dari kenaikan penjualan membuat laba kotor CPIN naik tipis 0,06% menjadi Rp8,14 triliun, sementara pada 2021 sebesar Rp8,13 triliun.
Adapun aset Charoen Pokphand tercatat naik 12,41% menjadi Rp 39,84 triliun per Desember 2022, dari Rp35,44 triliun pada 31 Desember 2021. Sedangkan liabilitas Charoen Pokphand juga meningkat sebesar 31,31% menjadi Rp13,52 triliun dari sebelumnya Rp 10,29 triliun.
(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Lepas' Ant, Jack Ma Kepergok Nongkrong Bareng Bos Charoen
