
Transaksi Bursa Tembus Rp17 T, Tapi IHSG Melempem

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah atau turun 0,22% ke 6.804,992 pada perdagangan sesi pertama Kamis (6/4/23).
Sepanjang sesi pertama IHSG terpantau bergerak volatil, sempat dibuka menguat tipis 0,15% namun sesaat kemudian IHSG berbalik arah ke zona merah. Selanjutnya IHSG sempat balik ke zona hijau sebelum akhirnya tenggelam dan eksklusif diperdagangkan di zona merah.
Hingga tengah hari, sebanyak 14,48 miliar saham berpindah tangan 811 ribu kali dengan nilai transaksi yang ramai atau tembus Rp 17,62 triliun.
Rentang harga pergerakan IHSG pada hari terakhir perdagangan pekan ini diperkirakan bergerak di kisaran 6700-6860.
Pelaku pasar saat ini cenderung moderat di pasar ekuitas yang memiliki risiko relatif tinggi, terutama setelah data pekerjaan AS yang lemah. Laporan pembukaan lapangan kerja (JOLTS) pada Februari 2023 menunjukkan lapangan pekerjaan baru yang terbuka hanya 9,93 juta, anjlok 632.000 dibandingkan Januari 2023. Hal ini mendorong investor untuk beralih ke saham defensif, sehingga Indeks Nasdaq turun 1% pada perdagangan kemarin.
Meskipun demikian, harapan bank sentral AS The Federal (The Fed) melunak setelah data tenaga kerja AS tidak sepanas sebelumnya. Sebesar 56,5% pelaku pasar memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Mei nanti, sementara 43,5% yakin bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin. Pejabat The Fed masih bersikukuh bahwa kenaikan suku bunga masih diperlukan untuk meredam inflasi.
Dalam sepekan terakhir, harga minyak acuan Brent dan jenis light sweet yakni West Texas Intermediate (WTI) menguat hingga 6,5%. Hal ini didorong oleh kebijakan OPEC+ yang akan memotong produksi minyaknya. Harga komoditas batu bara juga masih menjadi sorotan dalam negeri karena dapat memberi efek langsung terhadap harga emiten batu bara.
Namun, bagi-bagi dividen jumbo sektor batu bara sudah dimulai dari emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG). ITMG sepakati pembagian dividen tunai kepada pemegang saham pada tahun buku 2022 sebesar Rp6.416 per saham dengan yield sebesar 15,7%. Total nilai pembagian dividen sebesar US$ 474,63 juta atau Rp7,06 triliun.
Dari dalam negeri, capital inflow di antaranya datang dari lelang Devisa Hasil Ekspor (DHE) atau term deposit. Pada Selasa (5/4/2023), lelang DHE BI berhasil menyerap US$56,5 juta.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat