Bahlil Lahadalia: Konglomerat RI Orangnya Itu-Itu Saja

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
06 April 2023 15:10
Keterangan Pers Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tentang Realisasi Investasi PMA & PMDN Triwulan IV (Oktober-Desember) Tahun 2022. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Investasi - BKP)
Foto: Keterangan Pers Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tentang Realisasi Investasi PMA & PMDN Triwulan IV (Oktober-Desember) Tahun 2022. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Investasi - BKP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi Indonesia atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut, selama ini konglomerat Indonesia tidak pernah berganti karena tidak adanya pemerataan ekonomi di setiap daerah.

"Anggota DPR sudah berganti, saya kalau nggak ada reformasi tak mungkin jadi menteri, dari kampung gimana?. Yang nggak berganti konglomerat. Itu-itu terus. Bertambah ke anak cucunya iya, berganti ke yang lain nggak," ujarnya dalam acara Rakorbangpus 2023, Kamis (6/4).

Menurutnya, arah kebijakan negara yang tidak konsisten membuat para pengusaha tidak memiliki kesempatan untuk bersaing antara satu dengan yang lainnya. Sehingga, Presiden memerintahkan agar setiap investasi yang masuk harus berkolaborasi dengan pengusaha daerah dan UMKM setempat.

"Supaya kue ekonomi daerah itu betul-betul terjadi. Jangan orang Jakarta lagi. Lu lagi lu lagi. Ini yang melahirkan kecemburuan sosial," tuturnya.

Bahlil menambahkan, pemerataan ekonomi sebenarnya jauh lebih penting dibandingkan pertumbuhan ekonomi. Sebab, dengan pemerataan ekonomi gap antara si kaya dan si miskin dapat diturunkan.

"Orang 1% menguasai akses ekonomi 50% jadi sampai kapan negara kita seperti ini. Pertumbuhan ekonomi 53% itu penting tapi jauh lebih penting pemerataan ekonomi di daerah. Itu menurut saya esensi tujuan kita yang berbangsa dan bernegara," pungkasnya.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil Lahadalia: Hilirisasi Gak Gampang, Susah Minta Ampun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular