
Duh! Saham GOTO Ambles & Mepet ARB, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau ambles pada perdagangan sesi I Kamis (6/4/2023).
Per pukul 11:08 WIB, saham GOTO ambles 5,61% ke posisi harga Rp 101/saham. Saham GOTO pada pagi hari ini bergerak direntang harga Rp 100 - 107 per saham.
Saham GOTO sudah ditransaksikan sebanyak 22.784 kali dengan volume sebesar 3,29 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 340,18 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 118,44 triliun.
Hingga pukul 11:08 WIB, di order offer atau jual, terdapat 2,4 juta lot antrian di harga Rp 101/saham, sekaligus menjadi antrian beli terbanyak pada pagi hari ini.
Sementara di order bid atau beli, terdapat 6,82 juta lot antrian di harga Rp 100/saham dan menjadi batas bawahnya pada sesi I hari ini.
Belum diketahui penyebab pasti amblesnya saham GOTO pada sesi I hari ini. Namun, ada sedikit kabar kurang menggembirakan, di mana perusahaan investasi raksasa global Softbank lewat anak usahanya SVF GT Subco diam-diam melepas kepemilikan sahamnya secara signifikan di GOTO
SVF GT Subco yang berbasis di Singapura tercatat menggenggam saham GOTO sebesar 8,71% pasca perusahaan sukses melakukan IPO pada paruh pertama tahun lalu.
Kepemilikan tersebut tidak mengalami perubahan sama sekali hingga tutup tahun, meskipun lock up perdagangan saham bagi pemegang saham awal sejatinya resmi berakhir 30 November tahun lalu.
Akan tetapi, situasi berubah 180 derajat tahun 2023 di mana Softbank secara perlahan mengurangi kepemilikannya di GOTO.
Pada akhir 2022, jumlah saham SVF GT memiliki 103,12 miliar (8,71%) saham GOTO. Sementara itu mengutip data terbaru Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kepemilikan SVF GT di GOTO saat ini bersisa 92,29 miliar (7,79%) saham.
Data KSEI juga mencatat bahwa pelepasan teranyar oleh SVF terjadi pada akhir Maret lalu, dengan total yang dilego telah mencapai 10,83 miliar saham.
Artinya, SVF GT secara eksklusif melepas saham GOTO sepanjang tahun ini. Dengan asumsi rata-rata minimum penjualan dilakukan di harga Rp 100/saham, jumlah dana yang diperoleh dari pelepasan saham GOTO mencapai Rp 1 triliun lebih.
Sebagai catatan, harga saham GOTO tidak pernah ditutup di bawah Rp 100/saham sejak tanggal 13 Januari tahun ini.
Tahun lalu, GOTO mencatatkan kerugian Rp 40 triliun, namun pemimpin perusahaan optimis bahwa perusahaan sudah berada di jalur yang benar untuk segera mencapai tingkat profitabilitas yang berdasarkan perhitungan internal diharapkan dapat terjadi akhir tahun ini.
Sementara itu, Softbank Group Corp mencatatkan kerugian Rp 187 triliun sepanjang tahun lalu karena kinerja sektor teknologi yang tertekan karena kenaikan suku bunga dan turunnya antusiasme investor.
Dalam tiga bulan terakhir tahun lalu, Softbank Vision Fund (SVF) melaporkan investasi baru hanya sekitar US$ 300 juta (Rp 4,5 triliun), turun 98% dari US$ 15,6 miliar (Rp 234 triliun) yang digelontorkan perusahaan selama tiga bulan di tengah tahun 2021.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham GOTO Terbang 11%, Ini Penyebabnya
