
Bank Woori Saudara Tebar Dividen Rp 192 M, Catat Jadwalnya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) atau BWS sepakati pembagian dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp192,7 miliar atau Rp22,50 per saham. Ini merupakan penggunaan 22,4% dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 yang sebesar Rp860,6 milliar.
Adapun sebesar Rp667,7 miliar atau 77,6% dari laba bersih, ditetapkan sebagai laba ditahan. Keputusan ini disetujui anak usaha perusahaan bank asal Korea ini pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (30/3/2023) lalu.
Mengutip keterbukaan informasi pada Selasa (4/4/2023), Cum Dividen akan jatuh pada tanggal 10 April 2023 untuk pasar reguler dan negosiasi, tanggal 12 April 2023 untuk pasar tunai. Kemudian Ex Dividen jatuh pada tanggal 11 April 2023 untuk pasar reguler dan negosiasi dan tanggal 13 April 2023 untuk pasar tunai.
Recording date akan dilakukan pada tanggal 12 April 2023, dan pembayaran dividen tunai tahun buku 2022 pada 3 Mei 2023.
Selain itu, perseroan juga menyetujui pengangkatan Abdurachman Hadi sebagai Direktur BWS, menggantikan Mochamad Tri Budiono.
Dalam RUPST tersebut, BWS melaporkan pelaksanaan Penawaran Umum untuk Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu III (PMHMETD III) Perseroan pada tahun 2021. Perseroan memperoleh Rp1,42 triliun dari aksi korporasi tersebut.
Sesuai Prospektus PMHMETD III Perseroan, dana hasil Penawaran Umum setelah dikurangi biaya emisi dipergunakan sekitar 50% untuk modal kerja yaitu memberikan kredit kepada pihak ketiga dengan rencana penyaluran kredit dalam rentang waktu 1 (satu) tahun.
Kemudian 40% akan digunakan untuk membayar sebagian pokok tang Perseroan. Lalu sekitar 10% akan digunakan untuk investasi asset dari pihak ketiga yang tidak terafiliasi, termasuk namun tidak terbatas pada akuisisi asset guna peningkatan investasi di bidang teknologi sistem informasi.
Adapun dana yang telah direalisasikan penggunaannya per 31 Desember 2022 adalah, Rp782,3 muliar untuk Penyaluran Kredit, Rp500 miliar untuk Pelunasan Pinjaman Yang Diterima. Sejumlah Rp118,9 miliar Investasi Asset Tetap (termasuk peningkatan investasi di bidang teknologi sistem informasi.
(Zefanya Aprilia/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diminta OJK Berhemat, Berikut 4 Bank Dengan Dividen Jumbo