Market Commentary

IHSG Gagal Menguat, 5 Saham Ini Jadi Biang Keroknya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
04 April 2023 12:12
ihsg
Foto: detik.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Selasa (4/4/2023), di mana investor masih mencerna rilis data inflasi RI kemarin.

Per pukul 11:40 WIB, IHSG melemah 0,44% ke posisi 6.797,11. IHSG pun break ke bawah yakni menuju level psikologis 6.700.

Beberapa saham menjadi pemberat IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi penahan laju penguatan IHSG hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank MandiriBMRI-5,535.150-1,90%
Telkom IndonesiaTLKM-3,804.060-0,49%
Bank Central AsiaBBCA-3,688.725-0,85%
Barito PacificBRPT-2,10790-3,07%
Sumber Alfaria TrijayaAMRT-2,012.860-2,05%

Sumber: Refinitiv

Dua saham bank raksasa terpantau menjadi pemberat IHSG hari ini, seperti saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang keduanya memperberat indeks masing-masing 5,53 indeks poin dan 3,68 indeks poin.

Sentimen positif dari lonjakan harga batu bara yang juga berimbas ke saham-saham batu bara RI nyatanya tidak dapat mendorong IHSG untuk bertahan di zona penguatan.

Sebelumnya pada awal perdagangan sesi I hari ini, IHSG dibuka menguat 0,37% ke level 6.852,72. Namun beberapa menit kemudian, IHSG pun berbalik arah ke zona merah.

Investor tampaknya masih akan mencerna rilis data inflasi. Pada Maret 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan atau year-on-year (yoy) sebesar 4,97% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,36.

Adapun, tingkat inflasi bulanan (month-to-month/mtm) Maret 2023 sebesar 0,18% dan tingkat inflasi sepanjang tahun ini (year-to-date/YTD) per Maret 2023 sebesar 0,68%.

Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, mengungkapkan inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga pangan, terutama dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, salah satunya beras.

"Inflasi Maret 2023 awal Ramadhan relatif lebih rendah dari tahun sebelumnya, tapi yang perlu diwaspadai komoditas yang andil besar maka kita harus mewaspadai harga komoditas karena tingginya permintaan jelang hari raya Idul Fitri tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam merah, telur ayam ras dan lain-lain," papar Pudji, Senin (4/3/2023).

Di lain sisi, naiknya kembali harga minyak mentah akibat adanya rencana pemangkasan oleh Arab Saudi, Rusia, dan OPEC juga menjadi sentimen negatif di Indonesia.

Pasalnya, dengan kembali melonjaknya harga minyak membuat harga bahan bakar minyak (BBM) berpotensi kembali naik dan sulit untuk turun.

Selain itu, harga minyak yang melonjak kembali juga dapat membuat inflasi global semakin sulit untuk diturunkan dan pada akhirnya bank sentral utama dapat melanjutkan sikap hawkish-nya di pertemuan mendatang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular