
Harga Batu Bara Terbang, Sahamnya di RI Ikutan Melayang

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas saham emiten batu bara terpantau bergairah pada perdagangan sesi I Selasa (4/4/2023), di tengah bangkitnya harga batu bara acuan dunia.
Per pukul 09:44 WIB, dari 20 saham batu bara di RI, 13 diantarnya terpantau menghijau, empat saham cenderung stagnan, dan tiga lainnya terkoreksi.
Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 3.040 | 3,06% |
Harum Energy | HRUM | 1.535 | 3,03% |
Indika Energy | INDY | 2.520 | 2,87% |
Atlas Resources | ARII | 222 | 2,78% |
Bumi Resources | BUMI | 134 | 2,29% |
Baramulti Suksessarana | BSSR | 4.040 | 2,02% |
Delta Dunia Makmur | DOID | 316 | 1,28% |
Bukit Asam | PTBA | 4.090 | 1,24% |
Mitrabara Adiperdana | MBAP | 6.350 | 1,20% |
Bayan Resources | BYAN | 21.100 | 0,96% |
United Tractors | UNTR | 29.075 | 0,78% |
Indo Tambangraya Megah | ITMG | 40.200 | 0,75% |
ABM Investama | ABMM | 3.210 | 0,31% |
MNC Energy Investment | IATA | 84 | 0,00% |
TBS Energy Utama | TOBA | 510 | 0,00% |
Borneo Olah Sarana Sukses | BOSS | 66 | 0,00% |
Prima Andalan Mandiri | MCOL | 6.550 | 0,00% |
Golden Eagle Energy | SMMT | 735 | -1,34% |
Adaro Minerals Indonesia | ADMR | 1.215 | -1,62% |
Alfa Energi Investama | FIRE | 95 | -6,86% |
Sumber: RTI
Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memimpin penguatan saham batu bara pada sesi I hari ini, yakni melonjak 3,4% ke posisi Rp 3.040/saham.
Tak hanya saham ADRO, saham raksasa batu bara lainnya juga terpantau melesat lebih dari 1%. Sedangkan untuk saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terpantau menguat kurang dari 1%.
Namun, untuk saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) pada pagi hari ini terpantau merosot 1,62% menjadi Rp 1.215/unit.
Saham batu bara di RI kembali bergairah, didorong oleh rebound-nya harga batu bara acuan dunia. Bahkan, harga batu bara melejit nyaris 10%.
Pada perdagangan Senin kemarin, harga batu bara kontrak Mei di pasar ICE Newcastle ditutup melejit 9,84% di posisi US$ 212 per ton.
Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 8 Februari 2023 atau hampir sebulan terakhir. Harga tersebut juga membawa batu bara kembali ke level US$ 200 untuk pertama kalinya sejak 24 Februari 2023.
Kenaikan sebesar 9,84% sehari adalah kenaikan tertinggi sejak 4 Mei 2022 di mana harga batu bara melesat 9,98% sehari.
Lonjakan harga batu bara ditopang oleh meningkatnya permintaan, kenaikan harga gas, serta keputusan Arab Saudi dan anggota OPEC yang memangkas produksi minyak mentah.
Lonjakan permintaan kini tidak hanya datang dari Asia seperti India dan China tetapi juga Eropa. Harga batu bara di pasar Eropa naik ke level tertingginya dalam lima bulan pada Senin kemarin di tengah naiknya permintaan.
Dikutip dari Reuters, impor batu bara China memang diperkirakan akan menembus 26,82 juta ton pada Maret 2023, tertinggi sejak Januari 2017.
Jumlah tersebut melonjak 41% dibandingkan bulan sebelumnya dan melesat 70% dibandingkan Maret 2022.
Kenaikan harga batu bara juga ditopang oleh lonjakan harga gas. Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya saling mempengaruhi.
Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) melonjak 7,4% sehari dan 20,8% sepekan menjadi 51,37 euro per mega-watt hour (MWh) pada Jumat pekan lalu.
Harga melonjak setelah prakiraan cuaca memproyeksi suhu di sebagian Eropa akan lebih dingin setidaknya hingga akhir pekan ini.
Di lain sisi, keputusan Arab Saudi, Rusia, dan anggota OPEC yang memangkas produksi minyak mentah juga ikut melambungkan harga batu bara, mengingat keduanya adakah bahan bakar fosil yang bisa menjadi substitusi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat