Saham Bank Mandiri Terbang Nyaris 2% Jelang Stock Split

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
03 April 2023 18:05
FILE PHOTO: Bank Mandiri's logo is seen at the bank's headquarters in Jakarta, Indonesia February 23, 2016. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar keempat di bursa yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ditutup melesat nyaris 2% pada perdagangan Senin (3/4/2023), jelang aksi korporasi pemecahan nominal saham atau stock split.

Saham BMRI ditutup melesat 1,94% ke posisi harga Rp 10.525/unit. Pada perdagangan awal pekan ini, nilai transaksi BMRI mencapai Rp 482,99 miliar dengan volume transaksi mencapai Rp 46,15 dan diperdagangkan sebanyak 10.114 kali.

 

Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 491,17 triliun, sedangkan rasio price to earnings (PER) saat ini mencapai 11,93 kali dan rasio price to book value (PBV) saat ini mencapai 2,14 kali.

Melesatnya saham BMRI terjadi jelang aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham atau stock split.

Adapun akhir perdagangan dengan nilai nominal lama pada 6 April 2023, sedangkan awal perdagangan dengan nilai nominal baru pada 10 April 2023.

Berikutnya periode penentuan daftar pemegang saham dan rekening efek yang berhak atas saham hasil pemecahan saham (recording date) akan dilaksanakan pada 5 April 2023 mendatang.

Sebelumnya, Bank Mandiri telah mengantongi izin stock split dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi ini telah direstui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa pekan lalu.

Adapun rasio stock split Bank Mandiri kali ini yakni 1:2. Menurut keterbukaan informasi, sebelum stock split, nilai nominal saham BMRI adalah Rp 250 per saham dengan jumlah saham sebesar 46.666.666.666 saham.

Nantinya, setelah pemecahan saham, nilai nominal saham BMRI adalah Rp 125 per saham dengan jumlah saham sebesar 93.333.333.332 saham.

Sementara itu, untuk saham Seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan satu saham dan sisanya akan diperhitungkan menambah saham Seri B milik Negara Republik Indonesia.

Manajemen menjelaskan, aksi korporasi ini dilakukan dengan memperhatikan harga pasar saham BMRI di Bursa Efek Indonesia yang dipengaruhi adanya perbedaan nilai nominal dengan perusahaan dengan kegiatan usaha yang sejenis.

Dalam keterbukaan informasi (6/2/2023), perusahaan memaparkan dua tujuan yang melatarbelakangi pelaksanaan stock split.

"Pertama, peningkatan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, dengan meningkatkan jumlah unit saham yang beredar. Kedua, perluasan distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham sehingga mencapai trading range yang optimal untuk menjangkau berbagai lapisan investor," tulis manajemen Bank Mandiri dalam keterbukaan informasi.

Apabila menggunakan asumsi harga penutupan Jumat pekan lalu, di harga lama Rp 10.325/unit, saham BMRI akan diperdagangkan di harga baru pasca-stock split Rp 5.150/unit (pembulatan ke bawah). Namun, tentu saja, hal tersebut akan bergantung pada harga penutupan di pasar reguler pada hari ini.

Sebagai informasi, Bank Mandiri sebelumnya pernah melakukan stock split dengan rasio yang juga 1:2 pada 2017 lalu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sssttt... Sosok Ini Borong 400 Lot Saham BMRI Dalam Sehari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular