Saham Tercuan, Naik 120%! Invest Rp10 Juta Jadi Rp22,65 Juta
Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi di pasar ekuitas domestik tahun ini cukup menantang bagi para investor. Hal ini terlihat dari return yang diberikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2023 tercatat masih di zona merah alias minus. Meski demikian, sejumlah saham tercatat mampu mengalami penguatan signifikan bahkan ada yang telah menguat lebih dari 100% pada kuartal pertama tahun ini.
Mengutip RTI Business pada Kamis (31/3/2023), saham PT Pam Mineral Tbk. (NICL) menjadi pemuncak pada deretan saham top gainers sepanjang tahun 2023. Harga NICL dan telah melonjak 120,65% sejak awal tahun (YTD).
Jika investor menginvestasikan dananya Rp 10 juta di awal tahun, maka dalam kurun waktu 3 bulan saja uangnya akan berkembang menjadi Rp 22,65 juta. Bayangkan jika uang yang diinvestasikan sebesar Rp 1 miliar, maka akumulasi modal dan keuntungannya bisa menjadi Rp 2,26 miliar.
Sementara di peringkat kedua saham tercuan tahun ini dipegang oleh PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) yang meningkat 83,17%. Posisi ketiga ditempati oleh saham PT Menthobi Karyatama Raya Tbk. (MKTR) yang melesat 73,64% Selanjutnya, saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk. (DEWI) mengalami kenaikan sebesar 61,54%.
Selain emiten kecil, tahun ini sejumlah emiten besar juga ada yang mencatatkan penguatan signifikan, khususnya mantan primadona bursa yang berasal dari sektor rokok.
Di posisi kelima saham tercuan tahun ini ada PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang harganya 44,44%. Lalu menyusul tepat di belakang Gudang Garam ada saham PT Sumber Mas Konstruksi Tbk. (SMKM) dengan kenaikan 44,35%.
Lalu, melengkapi sepuluh besar ada saham PT H.M. Sampoerna Tbk. (HMSP) yang tahun ini mengalami kenaikan 33,93%, PT Erajaya Swasembada dengan kenaikan 32,65%, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) naik 30,23%, PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) dengan kenaikan 28,47%
(Zefanya Aprilia/ayh)