Meski Rugi, Pertumbuhan Pendapatan Blibli Lampaui Industri

Market - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
31 March 2023 11:10
dok. Blibli Foto: dok. Blibli

Jakarta, CNBC Indonesia - Entitas Grup Djarum yang bergerak dibidang e-commerce, PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli mencatatkan pendapatan bersih konsolidasi naik 72% dari Rp8,9 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 15,3 triliun pada tahun 2022.

"Sepanjang tahun 2022, kami melihat seluruh segmen bisnis kami bertumbuh cukup pesat di atas tren industri, disertai dengan kinerja keuangan yang lebih sehat," kata Hendry, CFO & Co-Founder Blibli dalam keterangan resmi.

Emiten teknologi yang resmi melantai pada kuartal terakhir 2022 ini fokus pada empat segmen bisnis dalam operasionalnya yaitu segmen ritel 1P, ritel 3P, Institusi dan toko fisik.

Segmen ritel 1P menjadi generator pendapatan bersih terbesar bisnis Blibli. Segmen ritel 1P merupakan model bisnis B2C dan bermitra dengan layanan pihak pertama. Dari segmen ini, Blibli membukukan Rp8,9 triliun pada tahun 2022, naik 32% dari tahun 2021.

Dari ritel 3P yang merupakan layanan oleh penjual pihak ketiga dan platform online travel agent, Blibli meraup pendapatan bersih sebesar Rp199 miliar pada tahun 2022, 63% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan dari segmen institusi, pendapatan bertumbuh 137% year-on-year (y.o.y) menjadi Rp2,6 triliun. Yang terakhir adalah, segmen toko fisik yang melonjak drastis sebesar 298% y.o.y dari Rp892 miliar menjadi Rp3,5 triliun pada tahun 2022.

Pencapaian tersebut didukung dari masifnya ekspansi gerai fisik consumer electronics yang dilakukan Blibli sepanjang tahun 2022, termasuk pengonsolidasian anak usahanya PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) yang merupakan operator supermarket premium, seperti Ranch Market dan Farmers Market.

Perusahaan masih mencatatkan rugi usaha sebesar Rp5,01 triliun sepanjang 2022. Kendati merugi, emiten besutan grup Djarum ini berhasil menciptakan tren positif dengan pengelolaan struktur biaya yang lebih baik.

Persentase EBITDA konsolidasi terhadap TPV Blibli bergerak dari -10,4% pada FY21 menjadi -7,8% pada FY22, meningkat sebesar 260 bps y.o.y.

Blibli menyebutkan perbaikan tersebut didorong oleh kinerja operasional yang lebih baik seperti penurunan persentase beban iklan & pemasaran terhadap TPV dari 3,6% pada tahun 2021 menjadi 2,8% pada tahun 2022.

Nilai beban umum dan administrasi, yang sebagian besar terdiri dari gaji, tunjangan, pengembangan, dan imbalan kerja, jika dibandingkan TPV juga mengalami perbaikan dari 7,8% di tahun 2021 menjadi 5,5% di tahun 2022. Sebagai catatan, Blibli juga berkomitmen tidak melakukan pengurangan pegawai di tengah tren PHK yang dilakukan perusahaan sejenis.

Untuk terus memperbaiki kinerja, Blibli menyebutkan akan fokus mengembangkan dan memperkuat berbagai sinergi potensial di dalam ekosistem untuk mendorong penjualan silang (cross-selling) antar platform, serta memperkuat strategi omnichannel melalui ekspansi toko-toko fisik.

Sebagai jalan menuju profitabilitas, Blibli berpegang pada kepemimpinan biaya (cost leadership), optimalisasi marjin (margin optimization) dan keunggulan operasional ekosistem (ecosystem operational excellence). "Kami berada pada jalur yang tepat untuk mengembangkan bisnis kami lebih jauh, dan pada saat bersamaan, semakin mendekatkan kami pada profitabilitas," pungkas Hendry.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Hari Ini! Blibli Resmi Melantai di BEI


(fsd/fsd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading