Gagal Pesta Pora, IHSG Merayap ke Zona Merah

Muhaamd Azwar, CNBC Indonesia
30 March 2023 11:57
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (30/3/23) berbalik arah dan berakhir di 6.823,94 atau melemah 0,23% secara harian.

Sebanyak 271 saham turun, 242 saham naik sementara 189 lainnya mendatar alias tidak berubah. Hingga istirahat siang, nilai transaksi mencapai sekitar Rp 5,5 triliun dengan melibatkan 11,4 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak satu juta kali.

Menyusutnya IHSG tercermin dari mayoritas sektor yang melemah. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, delapan sektor berada di zona merah. Sektor utilitas dan teknologi menjadi yang paling merugikan indeks turun masing-masing 1,10 dan 1,19 persen.

Pagi ini IHSG dibuka menguat namun berangsur melemah hingga penutupan sesi I. Bangkitnya kembali saham perbankan global seharusnya menjadi sentimen positif bagi saham-saham perbankan di RI. Hal ini menandakan bahwa krisis perbankan di AS sudah mulai mereda, meski beberapa investor masih khawatir dengan krisis sektor tersebut.

Para pelaku pasar melihat masa-masa buruk perbankan sudah berhasil dilewati.

Sebelumnya Presiden bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Minneapolis, Neel Kashkari dalam wawancaranya dengan CBS mengatakan para pejabat The Fed memantau dampak kejatuhan sektor perbankan "dengan seksama".

Ia juga menegaskan sistem perbankan saat ini resilien dan sehat, memiliki modal yang kuat dan likuiditas yang cukup memadai serta mendapat dukungan penuh dari The Fed dan regulator lainnya.

Meski demikian, Kashkari mengakui masih akan ada tekanan di sektor perbankan.

"Saya tidak mengatakan semua tekanan sudah hilang, saya memperkirakan proses ini memerlukan waktu beberapa saat. Tetapi secara fundamental. sistem perbankan sehat," kata Kashkari sebagaimana dilansir CNBC International.

Pergerakan saham perbankan juga lebih stabil di pekan ini, bahkan menguat tajam pada Senin lalu.

Selain itu, harapan investor akan semakin dovish-nya The Fed juga menjadi sentimen positif pada hari ini. Pasar berharap bahwa The Fed akan semakin melunak kedepannya. Hal tersebut tercermin dari perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat ada probabilitas sebesar 54% The Fed akan memangkas suku bunganya 25 bp menjadi 4,5% - 4,75%.

Namun, pasar masih menanti rilis data final pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV-2022, sehingga mereka cenderung wait and see pada hari ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular