Ssstt... Diam-diam, Investor Asing Akumulasi Saham Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten jasa konstruksi umum PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) kembali menjadi buruan investor. Bukan domestik, tapi sejumlah investor asing terpantau mengakumulasi saham ini.
Berdasarkan data transaksi BEI, aksi beli investor asing (net foreign buy) selama pekan kemarin hingga perdagangan Jumat (24/3) tercatat sebesar Rp 5,50 miliar, sehingga dalam sebulan perdagangan, saham SMKM diakumulasi asing dengan beli bersih (net buy) mencapai Rp 19,49 miliar. Dalam 6 bulan terakhir, saham perusahaan jasa konstruksi jalan dan saluran air ini dibeli asing Rp 25,71 miliar.
Pada perdagangan Jumat lalu (24/2), dalam sehari, investor asing melalui UBS AG London (broker dengan kode perdagangan AK) telah mengakumulasi beli sebanyak 20 juta lebih (20,03 juta) saham SMKM senilai Rp 18 miliar.
Tak hanya UBS, investor asing melalui broker lain yakni JP Morgan (kode broker BK) juga mengakumulasi beli sebanyak 4,48 juta saham SMKM senilai sekitar Rp 4 miliar dengan harga rata-rata transaksi di level Rp 860 per saham.
Data BEI menunjukkan, Jumat lalu, saham SMKM ditutup di level Rp 855 per saham atau terkoreksi tipis 1,72%, dengan nilai transaksi sebesar Rp 40,30 miliar dan volume perdagangan sebanyak 46,99 juta saham.
Dengan demikian, saham SMKM melesat 224% dari harga saat perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di level Rp 264 per saham pada 9 Maret 2022. Saham SMKM juga sudah melejit 46,15% dalam 3 bulan terakhir dengan nilai kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) mencapai Rp 1,07 triliun.
Direktur Utama Sumber Mas Konstruksi Budi Aris pada kesempatan sebelumnya mengatakan, aksi beli investor asing tersebut diharapkan menjadi cerminan kepercayaan investor publik terhadap prospek bisnis dan fundamental bisnis perseroan.
Ke depan, perseroan akan tetap fokus pada rencana jangka panjang dan jangka pendek guna mendorong pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan. "Komitmen kami dalam jangka panjang ialah terus mendorong peningkatan pertumbuhan bisnis ke depan melalui upaya kerja sama yang berkesinambungan yang menguntungkan," kata Budi di Jakarta, dalam keterangan resmi.
[Gambas:Video CNBC]
IHSG Alami Pekan Terburuk, 10 Saham Ini Banyak Dijual Asing
(rob)