Asing Borong Saham RI, IHSG Kok Malah Merah?

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Selasa, 28/03/2023 07:25 WIB
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing di pasar modal RI tercatat ramai menyerok saham RI dari bursa domestik. Tercatat aksi beli bersih (net buy) asing pada perdagangan perdana pekan ini, Senin (23/3/2023), mencapai Rp115,62 miliar.

Mengutip data RTI, asing tercatat memborong saham RI di semua pasar. Net buy di pasar reguler tercatat senilai Rp94,38 miliar dan di pasar negosiasi dan tunai senilai Rp21,24 miliar.


Masuknya investor asing dari bursa memperpanjang tren pertambahan dana asing ke IHSG, khususnya yang terjadi di pasar reguler. Dalam sepekan asing tercatat mengoleksi saham RI senilai Rp1,13 triliun, dengan aksi beli bersih asing di pasar reguler mencapai Rp3,56 triliun.

Lebih panjang lagi, sejak awal tahun, asing juga tercatat masih menimbun Rp3,66 triliun saham RI di seluruh pasar.

Tiga saham yang paling banyak dibeli asing kemarin adalah Bank Negara Indonesia atau BNI (BBNI) dengan aksi beli senilai Rp147,2 miliar. Lalu diikuti oleh emiten bank swasta terbesar Indonesia Bank Central Asia atau BCA (BBCA) yang dibeli asing Rp145,4 miliar dan emiten pertambangan Aneka Tambang (ANTM) dengan jual bersih asing Rp69,8 miliar.

Sementara itu tiga saham yang paling banyak dibawa kabur asing masing-masing adalah Bank Mandiri (BMRI), Astra Internasional (ASII) dan Indo Tambangraya Mega (ITMG) masing-masing senilai Rp148,9 miliar, Rp82,6 miliar dan Rp81,7 miliar.

Ramainya investor asing yang memborong saham Indonesia ini tak sejalan dengan pergerakan IHSG. Pada Senin kemarin, IHSG kembali ditutup merah atau melemah 0,79% ke harga Rp6.708,933. Emiten perdagangan ritel produk elektronik Damai Sejahtera Abadi (UFOE) menjadi emiten yang tekoreksi paling dalam sebesar 6,98%.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat