Gak Peduli Bursa Asia Merah, IHSG Dibuka Menguat 0,44%

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
Jumat, 24/03/2023 09:11 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (24/3/23) dibuka menguat, naik tipis menjadi 6.694,02.

Pada pukul 09.03, indeks bergerak di zona psikologis 6.700 tepatnya 6.720,83 atau terapresiasi 0,44%. Perdagangan menunjukkan terdapat 206 saham menguat, 132 saham turun sementara 213 lainnya mendatar.


Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 800 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 967 miliar.

Sentimen pasar saham Indonesia (IHSG) pada hari ini, akan dipengaruhi oleh beberapa faktor global, terutama terkait dengan pergerakan bursa saham Wall Street dalam dua hari terakhir dan krisis perbankan yang sedang terjadi di AS.

Pada pekan ini, volatilitas bursa saham Wall Street masih cenderung tinggi, setelah mengalami koreksi pada Rabu lalu karena keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga acuan.

Namun, pada perdagangan semalam Wall Street kompak menguat.Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,23% ke posisi 32.105,25, S&P 500 bertambah 0,3% ke 3.948,72, dan Nasdaq Composite melesat 1,01% menjadi 11.787,4.

Meski kenaikan suku bunga sudah sesuai dengan prediksi pasar, tetapi keputusan tersebut tetap menjadi sorotan pelaku pasar karena terjadi di tengah krisis perbankan yang masih mengguncang AS.

Krisis perbankan yang terjadi di AS juga menjadi perhatian pelaku pasar global saat ini, terutama setelah tiga bank di AS mengalami masalah keuangan. Meski kekhawatiran pasar akan krisis tersebut sudah mulai mereda sejak awal pekan ini, tetapi pelaku pasar masih akan memantau perkembangan terbaru dari krisis perbankan di AS.

Selain itu, pelaku pasar juga akan memantau serangkaian rilis data ekonomi penting di dunia, terutama terkait dengan data aktivitas manufaktur dan jasa, di mana pembacaan awal dari data purchasing managers index (PMI) manufaktur dan jasa akan dirilis di beberapa negara hari ini, termasuk Jepang, Uni Eropa, Inggris, dan AS.

Di Jepang, data inflasi periode Februari 2023 juga akan dirilis pada hari ini, di mana inflasi Negeri Matahari Terbit pada bulan lalu diprediksi turun menjadi 3,3% (yoy) dan -0,3% (month-to-month/mtm). Sentimen dari rilis data ekonomi tersebut juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat