Internasional
Data Baru Inflasi Jepang, Melambat di Februari?

Jakarta, CNBC Indonesia - Data inflasi terbaru Jepang diumumkan, Jumat (24/3/2023). Dilaporkan tingkat inflasi menurun menjadi 3,3% pada Februari 2023, dari level tertinggi 41 tahun, di mana sebelumnya mencapai 4,3% di Januari.
Penurunan ini terjadi karena kenaikan paling rendah di sektor transportasi dan komunikasi, dalam lima bulan terakhir. Di Februari angkanya mencapai 1,7%, jika dibandingkan Januari 2,1%.
Mengutip Tradung Economics, harga bahan bakar, lampu, dan air juga turun untuk pertama kalinya sejak Mei 2021. Di mana bahan bakar -0,3% dari sebelumnya 14,9%, listrik -5,5% dari sebelumnya 20,2% dan gas 12,5% dari sebelumnya 24,3%.
Sebaliknya, inflasi tidak berubah untuk perumahan (pada 1,3%), sedangkan pakaian (3,6% vs 3,1%), furnitur & peralatan rumah tangga (8,7% vs 7,7%), perawatan kesehatan (0,9% vs 0,5%), pendidikan ( 0,9% vs 0,7%), dan lain-lain (1,3% vs 1,1%). Namun biaya makanan meningkat ke titik tertinggi sesak September 1980, di mana tercatat laik 7,5% pada Februari, dibanding 7,3% pada Januari.
Inflasi inti naik 3,1% yoy. Ini sesuai dengan perkiraan tetapi masih di atas target bank sentral, Bank of Japan sebesar 2% selama 11 bulan berturut-turut.
Secara bulanan, harga konsumen turun 0,6% di bulan Februari. Ini penurunan pertama sejak Oktober 2021.
[Gambas:Video CNBC]
Jokowi Lega, Momok yang Ditakutkan itu Mulai Jinak
(sef/sef)