Analisis Teknikal

Momentum Naik Melemah, Hati-Hati Potensi IHSG Memerah

Putra, CNBC Indonesia
24 March 2023 08:25
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Indonesia akan kembali beraktivitas pada hari ini, Jumat (24/3/2023). Investor akan merespons pergerakan pasar global usai bank sentral AS, The Fed, kembali mengerek suku bunga.

Pada Selasa (21/3), IHSG ditutup melonjak 1,20% ke posisi 6.691,61, rebound dari penurunan tajam 0,98% pada Senin (20/3).

Dalam sepekan, IHSG menguat 0,75%, tetapi dalam sebulan indeks anjlok 2,64%.

Sejatinya, IHSG melewatkan momentum kenaikan bursa Asia pada Rabu lalu (22/3), ketika pasar libur merayakan Hari Raya Nyepi 22-23 Maret.

Indeks Nikkei 225 (Tokyo) melesat 1,93%, Topix (Tokyo) melonjak 1,74%, Hang Seng (Hong Kong) naik 1,73%, dan Straits Times Index (Singapura) melompat 1,48% pada Rabu.

Sementara, Kamis kemarin (23/3), indeks saham Asia mulai mengalami aksi ambil untung di tengah pengumuman suku bunga The Fed. Terlihat Nikkei turun 0,17% dan Straits Times Index minus 0,06%. Namun, Hang Seng masih melonjak 2,34% dan Shanghai naik 0,64%.

Dalam pengumuman hasil rapat FOMC pada Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed melunakkan sikap hawkish-nya, dengan menaikkan suku bunga acuan sesuai dengan ekspektasi pasar, yakni sebesar 25 basis points (bps).

Dalam rapat FOMC terlihat sikap hati-hati The Fed, yang berusaha menyeimbangkan antara memerangi inflasi dan menangani krisis perbankan menengah AS.

The Fed juga memberi sinyal soal kemungkinan mulai berakhirnya siklus pengetatan kebijakan di tengah problem di pasar finansial akhir-akhir ini.

Namun, investor saham tampaknya masih akan melihat sejumlah data makro ke depan, lantaran inflasi AS masih membandel dan problem perbankan Negeri Paman Sam masih belum sepenuhnya terkendali.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan Bollinger Band (BB) dan pivot point untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Selasa, HISG membentuh candle hijau Marubozu dan menembus resistance terdekat di 6.681. Namun, indeks masih belum berhasil menembus level psikologis 6.700 hingga penutupan perdagangan.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI berada di 43,88, terbilang netral untuk melihat arah ke depan.

Sedangkan, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD masih berada di bawah garis sinyal dengan kecenderungan menyempit. Sedangkan, histogram MACD terus membentuk bar negatif.

Hari ini, IHSG berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dan menguji support terdekat di rentang 6.680 - 6.600. Sedangkan, resistance terdekat berupa level psikologis 6.700.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular