Breaking! Jelang penutupan IHSG Melesat 1%
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berhasil melesat hingga 1% pada perdagangan sesi II Selasa (21/3/2023), ditopang oleh bangkitnya kembali saham perbankan di global yang juga berimbas ke saham perbankan di dalam negeri.
Per pukul 14:42 WIB, IHSG melesat 1,03% ke posisi 6.680,55. IHSG pada hari ini bergerak direntang 6.609,22 - 6.681,24.
Nilai transaksi indeks pada sesi II hari ini mencapai sekitaran Rp 6,2 triliun dengan melibatkan 17 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 300 saham menguat, 214 saham melemah dan 189 saham stagnan.
Secara sektoral, sektor finansial atau keuangan memimpin penguatan yakni mencapai 1,23%, disusul sektor teknologi yang melesat 1,22%, sektor transportasi dan infrastruktur secara bersamaan melonjak 1,16%.
IHSG cenderung mengikuti pergerakan pasar saham global, yang ditopang oleh kenaikan saham perbankan, setelah sebelumnya terpuruk karena krisis Silicon Valley Bank (SVB).
Hal ini terjadi setelah adanya kesepakatan untuk menyelamatkan Credit Suisse dan bank-bank yang sebelumnya mengalami krisis serta upaya bank sentral utama untuk meningkatkan kepercayaan pada sistem keuangan di negaranya.
Bank sentral AS (The Fed), bank sentral Eropa (ECB), dan bank sentral utama lainnya seperti bank sentral Inggris (BoE), bank sentral Jepang (BoJ), bank sentral Kanada (BoC), dan bank sentral Swiss (SNB) berjanji untuk meningkatkan likuiditas pasar dan mendukung bank lain.
Sementara itu, pada Minggu lalu, UBS sepakat untuk mengakuisisi Credit Suisse senilai US$ 3,2 miliar atau setara Rp 49 triliun (kurs Rp 15.340). Setelah penyelamatan darurat, bank gabungan tersebut akan memiliki aset yang dapat diinvestasikan sebesar US$ 5 triliun.
Di lain sisi, pasar kini mengharapkan bahwa The Fed bakal semakin melunak setelah adanya krisis perbankan di AS. Namun pada pertemuan pekan ini, pasar memperkirakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp).
Berdasarkan data CME Group, pelaku pasar melihat ada probabilitas sebesar 76%, The Fed akan menaikkan suku bunganya lagi sebesar 25 basis poin (bp). Sementara 24% probabilitas sisanya melihat The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)