
Ramadan Tinggal Menghitung Hari, 8 Saham Ritel Lari Kencang

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten peritel terutama supermarket, minimarket, dan department store secara mayoritas menghijau pada perdagangan sesi I Selasa (21/3/2023), jelang Ramadhan 1444 H atau tahun 2023 yang tinggal dua hari lagi.
Setidaknya dari delapan saham peritel, lima terpantau menguat, satu cenderung stagnan, dan dua sisanya terpantau melemah.
Berikut pergerakan saham peritel pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
Hero Supermarket | HERO | 1.330 | 9,02% |
Matahari Putra Prima | MPPA | 84 | 2,44% |
Supra Boga Lestari | RANC | 700 | 2,19% |
Ramayana Lestari Sentosa | RALS | 620 | 0,81% |
Sumber Alfaria Trijaya | AMRT | 2.860 | 0,35% |
Midi Utama Indonesia | MIDI | 370 | 0,00% |
Matahari Department Store | LPPF | 4.660 | -0,64% |
Mitra Adiperkasa | MAPI | 1.500 | -1,64% |
Sumber: RTI
Hingga pukul 11:30 WIB, saham PT Hero Supermarket Tbk (HERO) memimpin penguatan saham peritel pada sesi I hari ini, yakni melejit 9,02% ke posisi harga Rp 1.330/saham.
Selanjutnya di posisi kedua, ada saham pengelola Hypermart yakni PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang melonjak 2,44% ke Rp 84/saham.
Sedangkan untuk saham pemilik waralaba Alfamidi yakni PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) cenderung stagnan di harga Rp 370/saham.
Sementara untuk saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) terpantau melemah masing-masing 0,64% dan 1,64%.
Bergairahnya emiten peritel tersebut terjadi jelang Ramadhan 2023 yang tinggal menghitung hari, sekitar dua hari lagi.
Menjelang momentum Ramadhan, umumnya pola konsumsi masyarakat cenderung meningkat, sehingga hal tersebut dapat mendorong sektor ritel.
Apalagi dengan dihapusnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada awal tahun ini, sehingga masyarakat dapat leluasa berbelanja untuk kebutuhan sahur dan berbuka puasa.
Hal ini juga dapat dimanfaatkan oleh emiten peritel untuk memperbaiki kinerjanya yang sempat terdampak akibat pandemi Covid-19.
Sedangkan untuk momentum lebaran, meski masih sekitar sebulan lagi, tetapi kebutuhan untuk berbelanja pakaian baru menjadi penopang sektor ritel.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sad! Saham-saham Ini Dicampakkan Investor Asing