Market Commentary
Habis Diborong Rp 3 T, Saham GOTO Sekarang ARB! Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Senin (20/3/2023).
Hingga pukul 11:30 WIB, saham GOTO ambles 6,9% ke posisi harga Rp 108/saham. Saham GOTO pun sudah menyentuh ARB.
Saham GOTO hingga akhir sesi I hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 33.421 kali dengan volume sebesar 2,54 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 279,99 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 127,91 triliun.
Hingga pukul 11:30 WIB, terdapat 4,71 juta lot antrian jual di order offer di harga Rp 108/saham. Namun di order bid atau beli, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham GOTO sudah menyentuh ARB.
Saham GOTO yang ambles dan sentuh ARB pada hari ini terjadi setelah akhir pekan lalu ada nilai transaksi pembelian jumbo sekitar Rp 3 triliun. Transaksi jumbo ini dilakukan pada sesi pra-penutupan (pre-closing) perdagangan Jumat pekan lalu.
Dalam data Bursa Efek Indonesia (BEI), terlihat Indicative Equilibrium Volume (IEV) sangat besar, mencapai 258,58 juta lot atau 25,85 miliar saham dengan di harga Indicative Equilibrium Price (IEP) Rp116/saham. Nilai transaksi dengan IEV dan IEP tersebut mencapai Rp 3 triliun.
Investor via broker JP Morgan Sekuritas Indonesia (kode: BK) menjadi net buyer terbesar dengan volume 108,64 juta lot dengan harga rata-rata pembelian Rp 116/saham dengan valuasi Rp 1,26 triliun pada Jumat pekan lalu.
Selain investor via BK, broker dengan pembelian bersih terbanyak, yakni CGS-CIMB Sekuritas Indonesia (YU) dengan total 67,08 juta lot di harga Rp 116/saham dengan valuasi Rp 778,3 miliar.
Di posisi ketiga, ada investor dengan broker Mandiri Sekuritas (CC) dengan pembelian bersih 40,33 juta lot di harga rerata Rp 115/saham dengan valuasi Rp 467,6 miliar.
Sebagai informasi, IEP merupakan harga di mana volume terbanyak yang dapat dijumpakan berdasarkan posisi order book terakhir. Sementara, IEV merupakan volume terbanyak yang dapat dijumpakan berdasarkan posisi order book terakhir.
Lewat IEP, pelaku pasar bisa melihat indikasi harga pembukaan atau penutupan yang akan terbentuk. Sementara, melalui IEV pelaku pasar bisa melihat indikasi volume yang dapat dijumpai pada harga pembukaan atau harga penutupan.
Di lain sisi, nilai transaksi jumbo GOTO di masa pre-closing Jumat lalu bersamaan dengan rebalancing atau review semi tahunan indeks FTSE Asia Pasifik yang efektif per penutupan Jumat lalu. Rebalancing bisa menggerakkan aliran dana, termasuk investor institusi asing, masuk atau keluar suatu saham.
GOTO sendiri, bersama MDKA, masuk ke dalam indeks Large Cap FTSE.
Ada kemungkinan fund melakukan pembelian/penjualan di masa pre-closing seiring rebalancing tersebut yang membuat nilai dan volume transaksi GOTO tiba-tiba melejit jelang penutupan Jumat.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Duh! Saham GOTO Ambles & Mepet ARB, Ada Apa?
(chd/chd)