Kinerja Pinjol Makin Membaik, OJK Ungkap Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, saat ini industri financial technology (fintech) peer to peer lending atau bisnis pinjaman online (pinjol) kinerjanya mulai membaik. Hal itu tecermin dari kinerja perusahaan fintech yang mulai mencatat perolehan laba.
Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Triyono mengatakan, pernaikan kinerja tersebut seiring dengan penguatan prinsip struktural di perusahaannya. Sebab, sebelumnya industri Pinjol hanya fokus pada moda di luar.
"Karena memang sekarang mereka concern terhadap perbaikan struktural, dulu mereka tidak terlalu concern mengenai itu. Artinya, berapa target laba dan berapa target efisiensi itu tidak dilakukan," kata Triyono di Nusa Dua, Bali, Jumat (16/3).
OJK mencatat, berdasarkan data Statistik Fintech Lending Periode Januari 2023 kinerja Fintech Lending membauk dengan membukukan laba bersih senilai Rp50,48 miliar pada Januari 2023. Capaian tersebut meroket jika dibandingkan dengan Januari 2022 yang masih mengalami kerugian sebesar Rp 16,14 miliar.
Triyono melanjutkan lebih jauh, perbaikan kinerja Pinjol juga didukung oleh rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang semakin efisien. Selain itu, juga dilakukan perampingan karyawan untuk meningkatkan efisiensi kinerja.
Per Januari 2023, rasio BOPO industri fintech lending terpantau semakin efisien, yakni berada di angka 89,16% pada Januari 2023. Rasio BOPO ini lebih efisien dibandingkan dengan Januari 2022 sebesar 107,96%.
"Ada winter di bisnis digital, ada beberapa pemberhentian karyawan, efisiensi, perampingan, itulah yang kemudian mereka bisa mengukir profit yang cukup lumayan," tuturnya.
[Gambas:Video CNBC]
Waspadai Bun, Begini Modus-Modus Investasi Ilegal
(fsd/fsd)