Market Commentary

ADMR dkk Melesat Saat Harga Batu Bara Jeblok, Kok Bisa?

Market - Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
17 March 2023 13:03
Aktifitas pekerja saat bongkar muat Batubara yang datang dari Batam di Pelabuhan KCN Cilincing,  Jakarta Utara, Kamis (12/4). Keputusan Menteri ESDM Nomor 1359K/30/MEM/2018 soal harga jual batubara untuk penyediaan tenaga listrik buat kepentingan umum, pemerintah menetapkan harga jual untuk PLTU US$70 per ton.  pemerintah juga menetapkan volume maksimal pembelian batubara untuk pembangkit listrik 100 juta ton per tahun atau sesuai kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik.Jonan menegaskan, penetapan harga jual batubara untuk PLTU agar tarif tenaga listrik tetap terjaga demi melindungi daya beli masyarakat dan industri yang kompetitif. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas saham emiten batu bara terpantau menguat pada perdagangan sesi I Jumat (17/3/2023), meski harga batu bara Ice Newcastle terus mengalami penurunan sekitar 7% di pekan ini, dan berada di level terendah sejak 5 Januari 2022.

Hingga pukul 10:26 WIB, dari 20 saham batu bara di RI, 18 saham menguat, satu saham stagnan, dan dua saham melemah. Dari 18 saham yang menguat, 16 diantaranya sudah melesat lebih dari 1% dan sisanya yakni dua saham menguat kurang dari 1%.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.



Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menjadi yang paling besar penguatannya hingga sesi I hari ini, yakni melonjak 4,63% ke posisi harga Rp 1130/saham.
Selanjutnya di posisi kedua, ada saham PT Atlas Resources Tbk (ARII) yang melompat 4,55% ke Rp 230/saham.

Selain itu, beberapa saham batu bara berkapitalisasi pasar besar (big cap) pada pagi hari ini juga menguat, seperti saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Bumi Resources Tbk.

Namun, untuk saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terpantau melemah 1,05% ke Rp 18.900/saham, sedangkan saham PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) stagnan di level Rp 6.125/saham.

Harga batu bara sebenarnya terus mengalami penurunan sejak akhir 2022. Secara year to date (YTD), harga batu bara mengalami penurunan sebesar $210/ton atau lebih dari 53% menjadi US$180/ton.

Tahun 2022 merupakan periode terbaik untuk harga batu bara dan perusahaan terkait. Mayoritas laba bersih perusahaan batu bara mengalami all time high sepanjang masa. Berdasarkan hal tersebut, saham batu bara berpotensi membagikan dividen tertinggi untuk tutup buku 2022, hal ini yang membuat saham-saham batu bara masih menjadi salah satu yang menarik bagi investor. 

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]




[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Profit Taking, Saham MNC Bank Ambles di Tengah Proses Merger


(pap/pap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading