Private Placement Lagi! Sah, Utang BUMI Resmi Lunas

Market - Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
16 March 2023 16:23
Pekerja melakukan bongkar muat di kapal tongkang bermuatan batubara dari Kalimantan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (4/8/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Pekerja melakukan bongkar muat di kapal tongkang bermuatan batubara dari Kalimantan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (4/8/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) bakal melakukan private placement atau Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Perusahaan milik Grup Bakrie dan Grup Salim ini akan menerbitkan saham baru tanpa HMETD dengan jumlah sebanyak 28.229 saham Seri C dengan nominal Rp50 per saham.

Direktur dan Sekretaris PT Bumi Resources Tbk. Dileep Srivastava mengungkapkan bahwa tujuan dari aksi korporasi ini adalah untuk melakukan pembayaran sepenuhnya terhadap utang perusahaan. Sebelumnya pada tahun 2017, utang perusahaan sebesar US$ 4,3 miliar.

Dileep bercerita pada saat itu pihaknya menetapkan konversi utang menjadi modal dengan harga pelaksanaan Rp 926 per saham untuk yang sebesar USD 2 miliar. Maka, sisanya menjadi US$ 2,6 miliar yang direstrukturisasi menjadi tiga tahap, yakni US$ 600 juta, US$ 600 juta, dan US$ 500 juta.

Ia menyampaikan pihaknya juga telah menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan nilai sekitar US$ 600 juta. Kemudian bulan Oktober 2017, BUMI telah melunasi utang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Jadi BUMI sudah bebas dari utang PKPU. Dan sejak 2017, kami telah mengkonversi saham kami dengan harga yang telah ditetapkan PKPU setiap tahunnya," ujar Dileep dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Rabu, 15/03/2023).

Bersamaan dengan pelunasan utang pada bulan Oktober 2017, BUMI mengonversi saham kepada pemegang saham luar negeri. Yang tersisa adalah obligasi wajib konversi senilai US$ 126.000 oleh investor lokal.

Sekarang mereka berhak mengonversi saham tersebut hingga batas jatuh tempo yaitu pada Desember 2024. Lantas, sisa saham dan sisa obligasi dari investor lokal sebesar USD 28.000 saham sudah dikonversi. Hanya tersisa US$ 110.000 yang belum dikonversi, di mana belum ada permintaan yang diterima.

"Sehingga dapat dikatakan bahwa ini mendekati akhir tahun dari proses restrukturisasi utang kami tahun 2017. Yang mana 99,9% telah dilunasi. Jadi ini merupakan bagian akhir dari proses ini," ujar Dileep.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Batu Bara Terbang, Pendapatan BUMI Melesat 67% di Kuartal III


(Zefanya Aprilia/ayh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading