BI Ungkap Bangkrutnya 3 Bank di AS Biang Kerok Rupiah Loyo

Market - Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
16 March 2023 14:12
Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam Economic Outlook 2023 dengan tema Foto: Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam Economic Outlook 2023 dengan tema "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian" di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (28/2/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI buka suara terkait kebangkrutan tiga bank di Amerika Serikat (AS) dalam waktu singat beberapa waktu terakhir. Hal ini menjadi penyebab tertahannya aliran modal ke negara berkembang dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Hal ini disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur, Kamis (16/3/2023)

"Pengetatan kebijakan moneter dan penutupan 3 bank di AS meningkatkan ketidakpastian dan menahan aliran modal dan tekanan terhadap pelemahan nilai tukar di beberapa negara," jelasnya.

Rupiah menjadi salah satu korbannya. BI, kata Perry terus menjaga stabilitas nilai tukar melalui berbagai instrumen. "BI terus meningkatkan stabilitas NTR untuk memitigasi ketidakpastian global termasuk rambatan penutupan bank di AS," ujar Perry.

Diketahui, tiga bank tersebut adalah Silicon Valley Bank (SVC). Bank yang dikenal mendanai startup digital resmi dinyatakan kolaps pada Jumat. Bank tersebut kolaps karena gagal mendapatkan suntikan modal dan penarikan dana dari nasabah dan investor. Dahsyatnya, SVB bangkrut hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana sebesar US$ 2,25 miliar atau setara Rp 34,75 triliun untuk menambah modal pada Rabu pekan lalu.

Kemudian Signature Bank dan Silvergate Bank. Keduanya diketahui merupakan bank utama untuk industri krypto di Negeri Paman Sam.

Signature disita pada Minggu malam oleh regulator perbankan sementara Silvergate mengatakan pada hari Rabu pekan lalu bahwa mereka akan menghentikan operasi dan melikuidasi banknya. Kejatuhan kedua bank itu terjadi setelah terjadinya ketidakstabilan di pasar stablecoin. Mulai dari keruntuhan TerraUSD Mei lalu, regulator telah memperhatikan stablecoin dalam beberapa minggu terakhir.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Apa Itu Dunia Kacau Balau? BI Ramal Ekonomi RI Tetap Moncer!


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading