Sore Nanti Pengumuman Suku Bunga, IHSG Bisa Pangkas Koreksi?

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 16/03/2023 13:12 WIB
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 0,75% ke 6.578,73 hingga penutupan sesi I, Kamis (16/3/2023).

Ini tercermin dari jumlah saham yang naik hanya 93 saham, dengan 457 saham memerah, dan 133 saham stagnan.

Hingga istirahat siang, nilai transaksi mencapai Rp5,83 triliun dengan volume perdagangan 10,11 miliar saham.


Memerahnya bursa global pasca pemberitaan raksasa bank investasi Credit Suisse yang hampir kolaps di tengah pasar sedang dilanda kekhawatiran krisis perbankan AS menyeret IHSG ke zona pelemahan.

Sebelumnya, pada Rabu (15/3/2023), harga saham Credit Suisse rontok 24,24% ke level terendah usai pasar merespons negatif atas pemberitaan bahwa investor terbesar bank tersebut, Saudi National Bank (SNB), tidak bisa menambah kepemilikan hingga lebih dari 10% lantaran terhalang masalah regulasi.

SNB sendiri mayoritas sahamnya (37,24%) dimiliki oleh dana abadi Arab Saudi (Public Investment Fund/PIF). Sementara kepemilikan saham Credit Suisse oleh SNB mencapai 9,88%.

Anjloknya saham Credit Suisse juga ikut membuat aksi jual besar-besaran bursa saham global.

Indeks saham Eropa STOXX 600 turun 2,92%, FTSE 100 Index (London) ambles 3,83%, Dax (Frankfurt) merosot 3,27% pada perdagangan Rabu.

Bursa saham AS, Wall Street, pun terkena imbas. Indeks Dow Jones turun 0,87%, S&P 500 melorot 0,73% pada Rabu waktu setempat.

Hari ini, efek Credit Suisse juga sampai ke pasar Asia. Indeks Nikkei 225 turun jatuh 1,05%, Hang Seng Hong Kong anjlok 1,51%, Straits Times Singapura melemah 0,60%, Kospi Korea Selatan turun 0,33%.

Siang nanti, investor pasar saham Indonesia akan menyimak keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada pukul 14.30 WIB.

BI diperkirakan bakal mempertahankan suku bunga acuan pada bulan ini setelah huru-hara yang terjadi di Amerika Serikat (AS).

BI sendiri menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada pada Rabu dan Kamis (15-16 Maret 2023).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memproyeksi bank sentral akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%.

Ini terjadi seiring kolapsnya dua bank AS, Silicon Valley Bank (SVB) pada Jumat (10/3) dan Signature Bank (12/3), yang membuat investor ragu bank sentral AS, The Fed, akan menaikkan suku bunga pada rapat bulan ini.

Sejatinya, ditahannya suku bunga berpotensi menjadi katalis positif untuk pasar saham domestik hari ini. Namun, kehebohan krisis Credit Suisse yang membuat pasar global memerah setelah krisis perbankan di AS tampaknya lebih membuat investor khawatir hingga sesi I tadi.

Analisis Teknikal

Foto: Refinitiv
Teknikal IHSG

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (daily) dan menggunakan Bollinger Band (BB) dan pivot point untuk mencari resistance dan support terdekat.

IHSG sempat jauh menembus level support kuat (6.581) di awal perdagangan pagi tadi ke 6.556, sebelum akhirnya memangkas penurunan ke 6.578,73. Ini artinya, IHSG dalam kondisi rawan menguji support selanjutnya di 6.508.

Secara umum, IHSG memang sedang dalam tren bearish.

IHSG sudah turun 9,2% dari level harian tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada 13 September 2022 di 7.318.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI juga masih berada di area jenuh jual, yakni 21,79.

Sedangkan, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD masih berada di bawah garis sinyal dengan kecenderungan melebar. Sedangkan, histogram MACD terus membentuk bar negatif.

Di sesi II nanti, sembari menunggu pengumuman suku bunga BI, IHSG akan bergerak di zona pelemahan dengan level support di 6.559 (pita bawah BB) dan resistance terdekat di 6.581.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Lanjut Menghijau, Tembus Level 7.100-an