Terjerat Skandal, Tapi Harta Gautam Adani Naik Rp 39 T Sehari

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha India yang merupakan taipan terkaya Asia, Gautam Adani, mendapati kekayaannya bertambah hingga US$ 2,6 miliar atau setara dengan Rp 39 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$) dalam sehari.

Melansir data Forbes Real Time Billionaire, akibat kenaikan tersebut Adani kini berada di peringkat ke-25 orang terkaya dunia dengan kekayaan ditaksir senilai US$ 47,5 miliar (Rp 712,5 triliun).

Kenaikan harta Adani baru-baru ini ditopang oleh rebound saham-saham miliknya yang tergabung dalam Adani Group dan sempat tertekan dalam tahun ini.

Meski demikian, harta kekayaan Adani sejatinya telah turun signifikan sejak perusahaan tersebut terjerat skandal dan dituduh melakukan manipulasi keuangan dan saham. Harta Adani sebelumnya sempat menyentuh US$ 125 miliar atau dengan kata lain nyaris dua pertiga kekayaannya lenyap dalam pusaran skandal.

Akhir Januari lalu, Hindenburg Research merilis laporan yang menuduh kerajaan bisnis yang dikendalikan Gautam Adani melakukan sejumlah praktik curang untuk memanipulasi saham.

Hindenburg Research, hedge fund dengan strategi short selling mengeluarkan laporan panjang yang mengklaim bahwa Adani melakukan "penipuan terbesar dalam sejarah perusahaan."

Hindenburg menuduh Adani Group melakukan "manipulasi saham dan bersekongkol melakukan penipuan akuntansi" selama beberapa dekade dan mencatat bahwa Grup Adani sebelumnya telah diselidiki atas tuduhan korupsi, pencucian uang, dan pencurian dana pembayar pajak oleh otoritas terkait di India.

Hindenburg menuding Adani melakukan manipulasi harga saham dengan sejumlah cara tercela, termasuk menggunakan perusahaan cangkang yang didirikan di sejumlah negara surga pajak. Praktik tersebut membuat harga saham perusahaan dalam Grup Adani naik gila-gilaan yang pada akhirnya membuat pemiliknya menjadi orang terkaya Asia, bahkan sempat menduduki posisi kedua manusia dengan akumulasi harta terbanyak di dunia.

Adani membantah segala tuduhan yang ditujukan padanya oleh Hindenburg.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Taipan Gautam Adani Batal IPO Saham Senilai USD 2,5 M