8 Saham Big Cap Bergairah, Diborong Asing Lagi?
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi I Kamis (9/3/2023), di tengah bayang-bayang prospek kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS).
Hingga pukul 09:19 WIB, IHSG menguat 0,45% ke posisi 6.807,05. IHSG diperdagangkan direntang 6.776,37 - 6.816,2.
Mayoritas saham berkapitalisasi pasar 10 terbesar di bursa bergairah pada sesi I hari ini dan turut menopang IHSG.
Berikut pergerakan saham-saham big cap 10 besar pada perdagangan sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Negara Indonesia | BBNI | 9.075 | 2,25% |
Telkom Indonesia | TLKM | 3.980 | 1,02% |
Bank Mandiri | BMRI | 10.375 | 0,97% |
Chandra Asri Petrochemical | TPIA | 2.190 | 0,92% |
Bank Central Asia | BBCA | 8.650 | 0,87% |
Astra International | ASII | 5.975 | 0,84% |
Bank Rakyat Indonesia | BBRI | 4.860 | 0,41% |
Unilever Indonesia | UNVR | 4.110 | 0,24% |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | 130 | 0,00% |
Bayan Resources | BYAN | 18.400 | -0,94% |
Sumber: RTI
Saham emiten perbankan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memimpin penguatan saham big cap top 10 hari ini, di mana saham BBNI melonjak 2,25% ke posisi harga Rp 9.075/unit.
Berikutnya ada saham telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang melesat 1,02% menjadi Rp 3.980/unit.
Sedangkan penguatan paling minor dicetak oleh saham emiten konsumer yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang menguat 0,24% menjadi Rp 4.110/unit.
Namun, untuk saham emiten batu bara yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terpantau melemah 0,94% ke posisi harga Rp 18.400/unit.
Bergairahnya mayoritas saham big cap 10 besar tersebut terjadi setelah investor asing memborong beberapa saham big cap kemarin.
Asing memborong paling banyak di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) hingga Rp 177,7 miliar kemarin, kemudian saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga diborong oleh asing cukup banyak kemarin, yakni mencapai Rp 170,6 miliar.
Sentimen IHSG hari ini sejatinya masih dipengaruhi oleh perkembangan terkini mengenai suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan data ekonomi AS.
Namun, imbas pidato Powell yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut membuat kegalauan pasar keuangan semakin nyata, yang membuat pasar terpecah antara menginginkan The Fed menurunkan inflasi, kendati demikian rasa khawatir juga muncul penurunan bakal berlebihan sehingga menyebabkan tekanan ekonomi yang terus berlanjut.
Data ekonomi Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan mencatatkan penurunan tipis pada bulan Januari tetapi masih jauh melebihi jumlah pekerja yang tersedia karena gambaran tenaga kerja tetap ketat.
Hal ini membuat pejabat The Fed mengamati laporan JOLTS dengan cermat saat mereka merumuskan kebijakan moneter.
Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2023 atau sebulan menjelang Ramadhan justru menurun, yang dapat berdampak kepada tingkat belanja masyarakat selama Ramadhan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)