
Powell Blak-blakan, Rupiah Jeblok ke Atas Rp 15.400/US$!

Jakarta, CNBC Indonesia - Suku bunga di Amerika Serikat (AS) yang diprediksi bisa lebih tinggi lagi membuat rupiah jeblok pada awal perdagangan Rabu (8/3/2023). Rupiah kini berada di level terlemah sejak pertengahan Januari.
Melansir data Refinitiv, rupiah langsung jeblok 0,36% saat pembukaan perdagangan. Depresiasi rupiah membengkak menjadi 0,65$ ke Rp 15.445/US$ pada pukul 9:04 WIB.
Pada perdagangan Selasa indeks dolar AS melesat 1,2% ke 105,6. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak November tahun lalu. Ketua bank sentral AS (The Fed) yang berbicara di hadapan Senat menjadi pemicu penguatan tersebut.
"Data ekonomi terbaru datang lebih kuat dari yang diharapkan, ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga akhir kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diantisipasi sebelumnya," kata Powell dalam sambutannya di hadapan Senat AS, Selasa waktu setempat.
Powell juga menegaskan laju kenaikan suku bunga bisa kembali ditingkatkan jika diperlukan guna bisa mengendalikan inflasi.
Pada Desember lalu, The Fed memproyeksikan puncak suku bunga berada di kisaran 5% - 5,25%, dengan pernyataan Powell tersebut artinya kemungkinan lebih tinggi lagi.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat puncak suku bunga The Fed berada di kisaran 5,5% - 5,75%. Artinya 50 basis poin lebih tinggi dari proyeksi The Fed akhir tahun lalu.
The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter pada 23 Maret mendatang, yang berisi dot plot atau proyeksi suku bunga ke depannya. Ini akan menjadi perhatian utama pelaku pasar.
Dot plot tersebut dirilis setiap akhir kuartal yang bisa memberikan gambaran arah kebijakan moneter, tidak hanya puncak suku bunga, tetapi kapan pemangkasan akan mulai dilakukan.
Sebelum ke pengumuman kebijakan moneter, data tenaga kerja Amerika Serikat yang akan dirilis Jumat nanti serta inflasi pada pekan depan akan sangat mempengaruhi ekspektasi suku bunga pelaku pasar. Hal ini tentunya akan memicu pergerakan signifikan di pasar mata uang.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib Suku Bunga Fed Bisa Makin Jelas Besok, Rupiah KO Lagi?