Dapen BUMN Nyangkut Rp 72 M di Saham Yang Mau Ditendang Bursa
Jakarta, CNBC Indonesia - Dana pensiun (dapen) karyawan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terjebak di emiten yang berpotensi 'ditendang' bursa atau delisting. Tak tanggung-tanggung, dapen ini menggenggam 2 emiten berpotensi delisting sekaligus.
Kedua emiten itu adalah PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP) dan PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI). Dapen PTBA diketahui menjadi pemegang saham mayoritas >5% dalam kedua perusahaan tersebut.
Berdasarkan penelusuran, perusahaan dana pensiun PTBA memilki 312.500.000 saham di PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP). Angka ini setara dengan 5,55% dari total modal disetor.
Bila dikonversi ke harga saat ini, LCGP 'nyangkut' sejak tahun 2019 di harga Rp114 per helai saham. Maka, total kepemilikan saham PTBA di LCGP sebesar Rp35,625 miliar.
saat ini, LCGP tengah disuspensi dari seluruh pasar. Adapun masa suspensi saham PT Eureka Prima Jakarta Tbk (Perseroan) telah mencapai 42 bulan pada tanggal 2 November 2022.
"Sesuai dengan Ketentuan III.3.1.2 dalam Peraturan Bursa Nomor I-I, suspensi selama dua tahun menjadi salah satu pertimbangan utama untuk delisting saham," kata manajemen BEI seperti dikutip dari keterbukaan pada Rabu, (8/3/2023).
Selain LCGP, Dapen Bukit Asam juga menyetor modal ke PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) sebanyak 735.000.000 lembar saham. Ini setara 9,375% dari total saham yang disetor di perusahaan ini.
Bila dikonversi ke harga saat ini, ARTI berada di posisi Rp50. ARTI mengalami penurunan tajam dari harga tertinggi atau all time highnya di angka Rp263 pada 30 November 2015 lalu. Bila dirupiahkan, PTBA masih memiliki dana 'nyangkut' di ARTI sebesar Rp 36,750 miliar.
"Saham Perseroan telah disuspensi selama 12 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 30 November 2023. " ungkap Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 Goklas Tambunan pada surat pengumuman No. Peng-00025/BEI.PP3/05-2022.
Bila digabungkan, PTBA masih memiliki dana yang tertinggal di kedua emiten tersebut sebanyak Rp 72.375 miliar.
(Mentari Puspadini/ayh)