Tunggu Perkembangan dari AS & China, IHSG Dibuka Merah

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
07 March 2023 09:14
Pencatatan perdana saham PT Hillcon Tbk di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (1/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pencatatan perdana saham PT Hillcon Tbk di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (1/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini, Selasa (7/3/23) dibuka melemah tipis 0,05% menjadi 6.803,63.

Pada pukul 09.03, indeks masih bergerak di zona negatif terkoreksi 0,08% ke level 6.801,86. Perdagangan menunjukkan terdapat 165 saham naik, 148 saham turun sementara 310 lainnya mendatar.

Perdagangan mencatatkan sebanyak 854 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 436 miliar.

Pada awal pekan ini, Wall Street ditutup beragam dan memberikan peluang penguatan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia. Namun, sentimen pasar masih diselimuti oleh implikasi atas pengumuman sejumlah data ekonomi.

Fokus utama investor saat ini adalah ekonomi Amerika Serikat (AS), China, dan perkembangan data ekonomi dalam negeri. Investor masih mencermati sinyal suku bunga dari bank sentral AS (The Fed) yang akan menentukan nasib pasar keuangan Indonesia pekan ini.

The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 8 kali selama setahun terakhir, yang terbaru adalah kenaikan seperempat poin persentase awal bulan lalu. Pasar masih terpecah antara menginginkan The Fed menurunkan inflasi, kendati demikian rasa khawatir juga muncul penurunan bakal berlebihan sehingga menyebabkan tekanan ekonomi yang terus berlanjut.

Dari China, sinyal positif terlihat dengan kebangkitan ekonominya, yang kembali menetapkan target pertumbuhan negaranya hingga akhir 2023. Produk domestik bruto (PDB) China tumbuh hanya 3% di 2022 akibat pembatasan ketat Covid-19 selama tiga tahun, krisis di sektor propertinya, tindakan keras terhadap perusahaan swasta serta melemahnya permintaan ekspor untuk China. Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang menekankan perlunya stabilitas ekonomi dan memperluas konsumsi untuk mencapai target tersebut.

Dari dalam negeri, pelaku pasar tengah fokus mencermati data Cadangan Devisa yang akan dirilis oleh Bank Indonesia (BI) hari ini. Pelaku pasar masih berharap sentimen positif yang terus menguat bisa membuat IHSG mencatatkan kinerja yang baik di pekan ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular