Gak Peduli IHSG Lesu, 10 Saham Konglo Ini Naik Tinggi di 2023

Market - Putra, CNBC Indonesia
03 March 2023 10:04
pembukaan bursa saham Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham emiten konglomerasi milik taipan tajir Indonesia memiliki kinerja yang ciamik di tengah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang loyo di awal tahun ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), per penutupan Kamis (2/3/2023), IHSG hanya naik 0,09% ke posisi 6.857,41.

Seretnya dana asing yang sedang wait and see dan memilih pasar saham lainnya dan ditambah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian ikut menekan kinerja IHSG di awal tahun ini.

Kontras dengan IHSG, saham milik grup konglomerasi Astra, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) secara mengejutkan melonjak mulai 21 Februari lalu. Kenaikan year to date (YtD) saham AUTO mencapai 23,97% di harga Rp1.810/saham.

Investor optimistis usai AUTO merilis kinerja keuangan yang positif. Laba bersih emiten sparepart otomotif tersebut melonjak 117% yoy menjadi Rp1,33 triliun selama 2022. Pendapatan bersih juga tumbuh 22,64% yoy menjadi Rp18,58 triliun.

Menariknya, selain AUTO, dua emiten yang nangkring di peringkat kedua dan ketiga juga bergerak di bidang transportasi dan otomotif seolah mengindikasikan investor pede dengan sektor tersebut tahun ini.

Sebut saja, saham penjualan mobil bekas dan logistik Grup Triputra milik TP Rachmat, ASSA, melesat 19,35% YtD ke posisi Rp925/saham.

Kemudian, saham otomotif Grup Salim Indomobil (IMAS) juga melejit 18,39%, bahkan mengalahkan kinerja perusahaan andalan taipan Anthoni Salim tersebut, seperti duo Indofood (INDF minus 7,75% dan ICBP turun 2,96%).

Saham distributor motor Honda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara besutan Grup Saratoga, MPMX, juga ikut diborong investor sepanjang awal 2023. Harga saham MPMX pun melompat 9,82%.

Secara umum, ada sentimen positif untuk industri otomotif di tengah isu kekurangan chip semikonduktor yang masih membayangi.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksi penjualan mobil baru di Indonesia tahun 2023 sebanyak 975.000 unit. Hal itu didukung oleh prediksi iklim pembelanjaan di sektor otomotif yang relatif tinggi. Karena diketahui bahwa pada tahun 2022 penjualan mobil ritel (dealer ke konsumen) naik 17,4% yoy atau setara dengan 1.013.582 unit.

Adanya insentif kendaraan listrik juga akan menopang tingkat belanja konsumen pada sektor otomotif karena adanya keringanan harga pembelian mobil listrik.

Nama-nama lainnya, seperti Grup Panin PNLF yang melesat 16,2% YtD. Khusus Panin, rumor akuisisi oleh dua perusahaan besar Jepang, MUFG dan Sumitomo, membuat investor cenderung bullish dengan grup tersebut sejak medio tahun lalu.

Selain itu, saham perkebunan sawit Grup Triputra (DSNG) dan bank milik CT Corp (MEGA) juga berhasil berada di 10 besar saham konglomerat dengan kinerja terciamik di awal tahun ini. Saham DNSG naik 10,83% dan MEGA 10,43%.

Tidak ketinggalan, salah satu saham yang sedang menjadi bahan di kalangan investor saat ini, emiten alat berat dan tambang Grup Astra, United Tractors (UNTR) yang melesat 9,79%. Sang induk, Astra International (ASII) sendiri naik 7,89 YtD.

Ini seiring UNTR dan ASII mengumumkan usulan pembagian dividen final jumbo untuk tahun 2022.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), 28 Februari 2023, manajemen UNTR mengumumkan usulan pembagian dividen final untuk tahun buku 2022 sebesar Rp6.185/saham.

Usulan tersebut akan diajukan dalam Rapat Umum pemegang Saham Tahunan (RUPST) UNTR pada April mendatang.

Nah, apabila dijumlahkan dengan dividen interim Rp818/saham yang telah dibagikan pada Oktober 2022, total dividen yang akan diusulkan untuk pada 2022 menjadi sebesar Rp7.003/saham.

Apabila menggunakan patokan usulan dividen final yang akan dibagikan, dividend yield UNTR sangat besar, mencapai 21,83%. Bahkan, apabila menggunakan total dividen, imbal hasil dividen emiten batu bara dan alat berat ini bakal mencapai 24,72%.

Astra (ASII) juga akan mengusulkan dividen final 2022 Rp552/saham. Sama seperti UNTR, ini juga menjadi rekor dividen ASII.

Bila digabungkan dengan dividen interim Rp88/saham yang sudah ditebar pada Oktober tahun lalu, total dividen yang akan diusulkan direksi ASII untuk tahun buku 2022 menjadi Rp640/saham.

Hal ini juga membuat dividend yield untuk usulan dividen final ASII menarik, berada di angka 8,97% (dengan harga saham Rp6.150/saham). Sedangkan, dividend yield untuk total dividend mencapai 10,40%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Sukses Ngeprank Investor, IHSG Berpotensi Longsor di Sesi 2


(trp/trp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading