Internasional

Pejabat The Fed Beri Warning Lagi soal Suku Bunga, Apa Itu?

sef, CNBC Indonesia
03 March 2023 07:59
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell leaves after his news conference after a Federal Open Market Committee meeting in Washington, U.S., December 19, 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Foto: Ketua Federal Reserve Board Jerome Powell (REUTERS/Yuri Gripas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, kembali memberikan peringatan soal suku bunga. The Fed mengatakan mungkin harus menaikkan suku bunga (Federal Funds Rate/FFR) ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang diantisipasi sebelumnya, ke kisaran 5,1% dan 5,4%.

Ini jika laporan data yang terus masuk "terlalu panas". Sebelumnya, data yang dirilis pada Februari menunjukkan bahwa perolehan pekerjaan melonjak secara tak terduga tapi inflasi, di angka terbaru yang direvisi, melambat kurang dari yang dilaporkan sebelumnya.

"Meskipun inflasi telah turun sejak pertengahan tahun lalu, data terbaru menunjukkan bahwa kami belum mencapai kemajuan sebanyak yang kita kira," kata anggota Gubernur Fed Christopher Waller, Kamis (2/2/2023).

"Perjuangan untuk menurunkan inflasi ke target 2% akan lebih lambat dan lebih lama dari yang diperkirakan banyak orang hanya satu atau dua bulan lalu," tambahnya dikutip AFP.

Kenaikan upah menjadi isu yang dikhawatirkan. Ini akan mendorong inflasi melalui biaya tenaga kerja.

"Jika laporan terus masuk terlalu panas, kisarannya harus dinaikkan lebih banyak lagi tahun ini," kata Waller.

"Ini untuk memastikan bahwa kami tidak kehilangan momentum yang ada sebelum data Januari dirilis," tambahnya.

Sebelumnya, CEO JPMorgan, Jamie Dimon pada Januari lalu menyatakan The Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga hingga ke level 6%. Ini untuk melawan inflasi


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular